Menkes Akan Buka-bukaan Data Mal hingga Restoran Pelanggar Prokes

Setkab/Agung
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin
24/1/2022, 16.44 WIB

Pemerintah terus mendorong kepatuhan protokol kesehatan di tengah peningkatan kasus Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun akan membuka data lokasi usaha yang tidak patuh menerapkan protokol.

Data yang akan dipublikasikan itu mengacu pada aplikasi PeduliLindungi. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui lokasi, kantor, hingga toko yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Sudah diizinkan oleh Bapak Wakil Presiden di rapat terbatas bahwa data PeduliLindungi yang akan mengukur kedisiplinan protokol kesehatan boleh dibuka di publik," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin (24/1).

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak mengunjungi lokasi, mal, hingga restoran yang tidak mematuhi penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

"Jangan masuk situ karena ada risiko penularan. Ini momentum masyarakat untuk disiplin," ujar dia.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali itu mengatakan, penggunaan PeduliLindungi akan terus ditingkatkan untuk menghadapi Covid-19 varian Omicron.

Data dari Prancis menujukkan, penggunaan aplikasi sejenis PeduliLindungi mampu mendorong tingkat vaksinasi. Jika dibandingkan, tingkat kematian dan perawatan harian di negara tersebut lebih rendah dengan penggunaan aplikasi tersebut.

"Selalu gunakan Peduli Lindungi ketika beraktivitas di tempat umum," ujar Luhut.

Pelonggaran di Masa PPKM Level 1 Mal Kembali Ramai (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Sementara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti penyebaran varian Omicron yang dalam beberapa hari terakhir meningkat pesat. Ia meminta kesiapan seluruh jajaran terkait dalam mengatasi hal ini.

Kesiapan tersebut di antaranya dapat dilakukan dengan memperkuat tracing pada masyarakat. Terlebih, dengan adanya peningkatan penyebaran melalui transmisi lokal.

“Terkait dengan peningkatan jumlah tes, tracing, mengingat mereka yang terpapar varian Omicron ini kebanyakan Orang Tanpa Gejala dan juga orang yang memiliki komorbid, sakit ringan, ini berpotensi besar untuk memicu penularan berkelanjutan di masyarakat," kata dia seperti dikutip dari keterangan pers.

Reporter: Rizky Alika