Status Diputuskan Hari Ini, Jakarta Akan Naik Jadi PPKM Level 3?

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Sejumlah warga berjalan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (10/10/2021). Aktivitas warga di kawasan tersebut relatif ramai saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di ibu kota. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
31/1/2022, 14.38 WIB

Pemerintah akan mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada hari ini (31/1). Di sisi lain, kasus Covid-19 terutama di DKI Jakarta dan sekitarnya terus menanjak dalam beberapa pekan belakangan.

Meski demikian, ahli wabah memperkirakan status pembatasan aktivitas di Jakarta masih akan sama. "Kemungkinan besar DKI Jakarta akan tetap di level 2," kata Epidemiolog dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan saat dihubungi Katadata.co.id, Senin (31/1).

Iwan tidak mempermasalahkan penetapan PPKM level 2 di DKI. Kebijakan tersebut bisa diterapkan selama kasus berat yang dirawat di rumah sakit tidak meningkat signifikan.

Meski demikian, angka rawat inap di rumah sakit harus kurang dari 10 per 100 ribu penduduk per minggu. Sementara, keterisian tempat tidur di rumah sakit kurang dari 60%.

Menurutnya, status PPKM masih ditentukan berdasarkan indikator yang ada seperti jumlah kasus Covid-19, kematian, kesembuhan, testing, tracing, keterisian tempat tidur rumah sakit, hingga capaian vaksinasi corona. Namun, Iwan mengatakan akan ada pembobotan yang lebih pada angka kematian hingga tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit.

Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan Jakarta bisa menerapkan PPKM level 2 ataupun level 3. Namun, penerapan tracing, testing, dan treatment (3T) perlu ditingkatkan.

"Yang penting 3T, protokol kesehatan, dan vaksinasi diperkuat," ujar dia.

Ia menilai, kapasitas tes Covid-19 Indonesia masih rendah di antara negara ASEAN. Ia mencatat, kapasitas tes masih mencapai 1 orang per 1.000 populasi per minggu, sementara standar tes harus mencapai 4 orang per 1.000 populasi per minggu.

"Dengan data testing terbatas dan kita anggap terkendali jadi kurang valid," ujar Dicky,

Hingga Senin (31/1), jumlah kasus dalam 7 hari terakhir per 1 juta penduduk akibat virus corona Covid-19 di Indonesia sebanyak 170 orang. Dengan jumlah tersebut, Worldometer menempatkan Indonesia berada di urutan ke-38 di Asia.

Urutan ini masih bertahan di posisi yang sama dalam sepekan terakhir. Terhadap statistik global, jumlah kasus dalam 7 hari terakhir per 1 juta penduduk di Asia adalah 12,7 persen terhadap total kasus di seluruh negara.

Reporter: Rizky Alika