Kasus Covid-19 varian Omicron tengah meningkat di Tanah Air. Pemerintah memperkirakan, pasien corona di rumah sakit akan ikut meningkat, bahkan lebih tinggi dari Juli lalu saat varian Delta memuncak.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan kasus harian corona bisa meningkat lebih dari tiga kali lipat dari puncak Delta. Hal ini bisa terjadi apabila masyarakat tak berhati-hati.
Adapun puncak kasus varian Delta pertengahan tahun lalu mencapai 56 ribu pasien. "Kami coba analisa jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (31/1).
Namun, Luhut memperkirakan kecil kemungkinan situasi tersebut terjadi. Sebab, sejumlah model simulasi penyebaran Covid-19 yang disusun para pakar menujukkan Indonesia masih jauh dari perkiraan angka itu.
Hingga 30 Januari, kasus konfirmasi Covid-19 masih seperlima dari puncak kasus Delta pada Juli lalu. Selain itu, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit masih sepersepuluh dari puncak kasus Delta. "Jadi kita tidak perlu khawatir berlebihan tapi super waspada," ujar dia.
Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan belum ada data pasti terkait kasus Omicron. Di sejumlah negara, pasien corona yang dirawat di rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan saat puncak kasus Delta.
Namun, ada negara yang menujukkan kondisi sebaliknya. "Banyak ketidakpastian," ujar dia.
Di Afrika Selatan, pasien corona di rumah sakit masih jauh dibandingkan perawatan saat puncak kasus Delta. Begitu pula dengan Inggris mengalami kondisi yang sama.
Namun, Amerika mencatat kasus aktif Covid-19 saat ini berada di bawah kasus Delta. Namun, jumlah orang yang masuk rumah sakit lebih tinggi dibandingkan saat puncak kasus Delta.
Perancis juga mengalami kondisi yang tak berbeda jauh. Secara persentase, jumlah pasien corona yang dirawat di rumah sakit lebih rendah daripada saat puncak kasus Delta. Namun secara nominal, jumlah pasien sama dengan saat kasus Delta. "Dan kasusnya masih naik," ujar dia.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan. "Hindari kerumunan. Di rumah lebih baik," katanya.