Kasus Covid-19 Meledak, RI Resmi Masuk Pandemi Gelombang Ketiga?

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Suasana area pedestrian di wilayah perkantoran Kuningan, Jakarta, Rabu (2/2/2022). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Indonesia sudah mulai memasuki gelombang tiga virus corona (Covid-19). Kondisi itu ditandai dengan mulai naiknya kasus Covid-19 harian di Indonesia dalam sepekan terakhir.
2/2/2022, 21.55 WIB

Covid-19 mulai melonjak di Jawa-Bali dalam beberapa pekan belakangan. Lalu, apakah kondisi ini pertanda bahwa Indonesia memasuki pandemi gelombang ketiga?

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi hanya memastikan pemerintah akan mengumumkan terkait kondisi pandemi di Tanah Air saat ini. Namun, ia mengakui peningkatan kasus corona tengah terjadi.

"Nanti ada pernyataan resmi ya terkait apakah kita sudah masuk ke gelombang ketiga," kata Nadia saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (2/2).

Pekan lalu, Nadia mengatakan ciri utama gelombang Covid-19 adalah ketika tingkat reproduksi (Rt) virus lebih besar dari angka tiga. Ini artinya satu kasus positif bisa menulari tiga orang. "Kami akan monitor terus," katanya pada 22 Januari lalu. 

Sedangkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memerlukan waktu untuk memastikan bahwa Indonesia telah masuk gelombang tiga. Hal yang menurut Satgas penting saat ini adalah menekan kasus positif agar tak bertambah lagi.

“Memang ada kenaikan selama seminggu terakhir, tapi kami butuh waktu untuk memantau tren tersebut dibandingkan gelombang kedua,” kata Juru Bicara Satgas Wiku Adisasmito.

Wiku mengatakan kasus positif pada pekan ini telah melonjak sebanyak 56 ribu atau naik 40 kali lipat dari awal Januari lalu. Sedangkan rasio positif telah berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua agar disiplin protokol kesehatan, memakai masker, dan tidak bepergian,” katanya.

Adapun kasus corona RI bertambah 17.895 orang pada Rabu (2/2).  Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 25 Agustus 2021 lalu yakni 18.671 pasien baru. Sebanyak 15.329 atau 85,6% dari total penularan yang dilaporkan hari ini berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Sedangkan Kemenkes telah memperkirakan puncak kasus varian Omicron terjadi pada pekan pertama dan pekan kedua Februari. Kemenkes mengacu pada data rata-rata puncak kasus Omicron di beberapa negara yang terjadi 38 hari sejak kenaikan kasus.

Hal ini terjadi di Zambia, Inggris Raya, dan Afrika Selatan. Di Zambia, kenaikan kasus Omicron terjadi pada 2 Desember 2021. Kemudian, puncak penularan terjadi pada hari ke-34 setelahnya, yaitu 4 Januari 2022.

Kasus Covid-19 masih bisa lebih rendah dari kisaran 20 ribu-25 ribu per hari. Di sisi lain, masih ada potensi kasus harian mencapai 50 ribu kasus per hari.

Reporter: Rizky Alika