MUI Beri Stempel Halal Vaksin Covid-19 Merah Putih Bikinan Unair

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi vaksinasi Covid-19
11/2/2022, 08.08 WIB

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan sertifikat halal bagi Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Fatwa ini telah diputuskan saat rapat pleno Komisi Fatwa MUI bersama produsen serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Senin (7/2) lalu.

Tim dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) juga telah memeriksa dokumen maupun proses produksi vaksin Covid-19 ini di Bogor, Jawa Barat. Hasilnya telah dilaporkan kepada pimpinan Komisi Fatwa MUI untuk mendapatkan kajian aspek keagamaan.

“Vaksin Covid-19 produksi PT Biotis bekerja sama Universitas Airlangga hukumnya suci dan halal,” kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/2) seperti dikutip dari laman resmi MUI.

BPOM juga telah memberikan informasi dari segi keamanan dan kelayakan serta rekomendasi uji klinis. Niam mengatakan fatwa ini merupakan dukungan MUI dalam pengembangan vaksin Merah Putih yang aman dan terjamin kehalalannya.

“Karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim dan aspek halal menjadi bagian tak terpisahkan dari pengamalan keagamaan,” katanya.

Sedangkan Biotis menargetkan mampu memproduksi 240 juta dosis vaksin Merah Putih per tahun. Saat ini vaksin tersebut tengah dalam proses uji klinis tahap pertama dengan sasaran 90 orang.

Jika hasilnya telah keluar, maka proses akan dilanjutkan dengan fase kedua dan ketiga. “Kami berharap emergency use authorization bisa didapatkan pada Juli,” kata Direktur Utama PT Biotis FX Sudirman, Kamis (10/2) dikutip dari Antara.

Sedangkan Pemerintah berencana menggunakan vaksin Merah Putih sebagai dosis ketiga atau booster (penguat). Selain itu vaksin buatan dalam negeri itu juga akan diberikan kepada anak usia tiga hingga enam tahun.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penggunaan vaksin untuk anak telah dibicarakan bersama dengan Presiden Joko Widodo. Langkah ini diambil mengingat tak banyak vaksin untuk anak.

 "Di dunia tidak banyak vaksin (untuk anak 3-6 tahun) setahu saya baru Sinovac dan Pfizer. Untuk Pfizer juga sedang uji klinis," ujar Budi pada Kick Off Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Rabu (9/2).

Selain itu Pemerintah juga berencana mendonasikan vaksin Merah Putih ke beberapa negara di Benua Afrika. Hal ini lantaran proses distribusi vaksin merek lain mengalami kendala yang membutuhkan pendingin khusus sehingga menjadi hambatan pemerataan vaksinasi.

"Banyak donasi vaksin berbentuk Moderna dan Pfizer yang membutuhkan logistik dengan suhu yang cukup tinggi minus 25 hingga minus 28 derajat celsius," kata dia.

Reporter: Antara