Sugesti adalah bagian dari faktor interaksi sosial yang dirumuskan sebagai proses individu menerima suatu penglihatan atau pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik. Sugesti juga diartikan sebagi kondisi saat seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lantas diterima orang lain. Informasi lebih lengkap tentang sugesti akan dipaparkan pada ulasan berikut ini.
Pengertian Sugesti
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sugesti diartikan sebagai pendapat yang dikemukakan antuk dipertimbangkan, anjuran, dan saran. Pengertian kedua dari sugesti yaitu sebuah pengaruh dan sebagainya yang menggerakkan hati orang dan sebagainya.
Menurut penjelasan di repository.uin-suska.ac.id, sugesti merupakan pengaruh terhadap jiwa atau laku seseorang dengan maksud tertentu yang menyebabkan pikiran dan kemauan terpengaruh.
Dalam buku “Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar” juga disebutkan bahwa sugesti adalah proses mempengaruhi dari individu kepada orang lain. Tindakan tersebut membuat ia bisa menerima normal atau pedoman tingkah laku tertentu tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa sugesti merupakan tindakan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang tersebut bisa menerima pengaruh tersebut tanpa kritik.
Indikator Pemberian Sugesti
Sebagai bagian dari interaksi sosial, sugesti bisa dilakukan siapa saja. Untuk bisa memberikan sugesti dengan baik, maka kita perlu memahami indikator pemberian sugesti. Dalam repository.uin-suska.ac.id, dijelaskan ada beberapa indikator pemberian sugesti. Berikut penjabarannya.
- Cara membujuk. Misalnya saat seseorang lambat bekerja, jangan terburu-buru memarahinya. Bujuklah orang tersebut dan katakan padanya bahwa sebenarnya ia juga bisa mengerjakan hal yang sama seperti orang lain.
- Cara memuji. Misalnya dengan menyugesti seorang anak yang belum bisa menggambar, dengan katakan padanya bahwa gambarnya bagus, cukup baik, dan sebagainya.
- Cara menakuti meskipun tidak selamanya cara ini dibenarkan. Hanya boleh menggunakan cara ini tidak benar-benar dibutuhkan dan tidak boleh dilakukan secara berlebih.
- Dengan menunjukkan kekurangan atau kelebihan.
Alat-Alat Sugesti
Agar proses sugesti berjalan dengan baik, maka kita perlu beberapa alat penunjang. Berikut beberapa alat-alat sugesti yang biasa digunakan.
- Mata (pandangan tajam, lemah lembut, dan lain sebagainya).
- Roman wajah (manis, kasih sayang, dan lain-lain).
- Teladan (tingkah laku yang baik, sopan santun, kejujuran, dan sebagainya).
- Gambar (majalah, buku, dan lain-lain).
- Suara (merdu, sinis, perintah).
- Warna (dalam reklame, sandiwara).
- Slogan atau semboyan (dalam pertempuran, pembangunan, rapat, dan demontrasi).
Faktor Sugesti
Sugesti juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mengutip dari repository.uin-suska.ac.id, berikut beberapa faktor yang mempengaruhi sugesti.
1. Faktor hambatan dan daya berfikir
Saat kondisi fisik dan psikis mengalami gangguan dan lemah, maka biasanya individu mudah menerima sesuai yang dianggap bisa meringankan kondisi tersebut. Agar proses sugesti menjadi mudah, maka perlu kecerdasan untuk melihat kelemahan orang yang hendak disugesti. Selain lemah, seseorang yang lemah daya pikirannya, juga relatif lebih mudah disugesti.
2. Faktor daya pikir yang terpecah-pecah
Faktor lain yang juga mempengaruhi keberhasilan sugesti yaitu pikiran yang terpecah-pecah. Saat seseorang sedang banyak pikiran dan kurang fokus, maka sugesti akan lebih mudah diterima.
3. Faktor penggunaan kewibawaan
Maksud dari faktor penggunaan kewibawaan yaitu kondisi saat seseorang memiliki pengalaman masa lalu yang telah diakui wibawaannya oleh seorang yang sudah tersugesti. Sebagai contoh, seorang mantan kepala sekolah yang terkenal disiplin, memberikan nasihat tentang kedisiplinan maka nasihat tersebut akan lebih mudah diterima.
4. Faktor pengukur keyakinan diri
Dalam diri seseorang biasanya sudah memiliki gambaran keyakinan dan sikap terhadap suatu norma dan pedoman tingkah laku tertentu. Proses sugesti ini diarahkan ke aspek yang dipercayai oleh orang tersebut. Sehingga sugesti akan lebih mudah diterima.
5. Faktor pendapatan mayoritas
Jika suatu normal disetujui oleh sebagian besar kelompok, maka umumnya individu juga akan menerima norma tersebut. Dengan demikian, sugesti yang diberikan memiliki risiko penolakan yang kecil.
Macam-macam Sugesti dan Contohnya
Sugesti yang diberikan ternyata memiliki tiga jenis yang berbeda. Pengaruh tersebut bisa masuk dalam kelompok sugesti kerumunan, negatif, dan prestise. Berikut penjelasna lengkapnya.
1. Sugesti kerumunan
Sugesti jenis ini adalah sebuah penerimaan yang tidak berdasarakn pada penalaran, melainkan dari keanggotaan atau kerumunan. Contoh sugesti ini yaitu saat pelajar teribat pertikaian dengan pelajar lain. Umumnya keterlibatan siswa di dalam kelompok tersebut hanya berdasarkan pada rasa solidaritas atau rasa takut dikucilkan.
2. Sugesti negatif
Sugesti negatif merupakan jenis sugesti yang tujuannya utnuk menghasilkan tekanan kepada orang lain. Misalnya, seseorang preman yang mengancam pedagang kaki lima untuk memberikan setoran kepadanya.
3. Sugesti prestise
Sugesti ini merupakan pengaruh yang muncul dari prestise orang yang memberikan pengaruh tersebut. Contohnya, seorang tokoh yang disegani memberikan arahan kepada masyarakat umum agar membuang sampah pada tempatnya.