Jokowi Utus Tim dari Istana Tinjau Situasi Desa Wadas

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.
Konflik yang sempat terjadi antara kepolisian dengan warga Desa Wadas di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa (8/2) menjadi sorotan publik. Komnas HAM dan para pegiat sosial mengecam tindakan aparat yang juga menangkap 64 warga Desa Wadas.
Penulis: Agustiyanti
13/2/2022, 13.20 WIB

Tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa (8/2) menjadi sorotan publik. Komnas HAM dan para pegiat sosial mengecam tindakan aparat yang juga menangkap 64 warga Desa Wadas.

Kecaman atas aksi kekerasan pun berdatangan di media sosial. Netizen membuat tagar #WadasMelawan untuk mendukung warga Wadas. Tagar ini berhasil mencapai puncak trending topic di Twitter kemarin.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Purworejo dan Desa Wadas atas peristiwa tersebut. "Saya minta maaf dan saya yang bertanggung jawab," kata Ganjar, usai menemui sejumlah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (9/2) dikutip dari Antara.

Ganjar mengatakan peristiwa bermula dari pengukuran lahan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener. Dia mengatakan pengukuran hanya pada bidang tanah milik warga yang sudah setuju untuk dibebaskan.

"Masyarakat yang setuju ini juga meminta agar tanahnya segera diukur, itu sebenarnya yang terjadi. Jadi pengukuran kemarin untuk warga yang sudah sepakat," kata dia.

Ganjar mengatakan dari total 617 luas lahan yang akan menjadi lokasi penambangan kuari pembangunan Bendungan Bener, sebanyak 346 bidang sudah setuju, sedangkan yang menolak terdapat 133 bidang.



Halaman: