Presiden Joko Widodo meninjau persemaian Modern Rumpin, Bogor, Jawa Barat pada Kamis (10/3). Pada kesempatan itu, Jokowi turut didampingi oleh Presiden ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri.
Pada kesempatan itu, keduanya tampak berkeliling meninjau kawasan Persemaian Modern Rumpin. Kepala Negara mengatakan, Megawati telah memberikan sejumlah masukan terkait persemaian.
"Terima kasih kepada Ibu Megawati yang banyak memberikan masukan dalam hal yang berkaitan nursery, penghijauan, maupun rehabilitasi lahan di wilayah seluruh Tanah Air," kata Jokowi di Rumpin, Kamis (10/3).
Selain itu, Jokowi dan Megawati juga sempat naik kendaraan boogie untuk mengelilingi kawasan persemaian. Turut mendampingi pula Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Dewan Pengarah BRIN Bambang Kesowo.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara memastikan persemaian menjadi upaya pemerintah untuk program penghijauan, rehabilitasi lahan-lahan kritis maupun yang sering longsor dan banjir. Untuk itu, pemerintah akan membangun 30 persemaian pada tahun ini.
Adapun, persemaian Rumpin diperkirakan bisa memproduksi sekitar 12 juta bibit tanaman dan pohon. Bibit itu meliputi pohon albasia, sengon, eukaliptus, manglid, jati, dan mahogani. "Semuanya ada," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Persemaian tersebut diharapkan dapat mendukung penelitian kekayaan plasma nutfah yang terdapat di Indonesia. Di samping itu, Jokowi berharap agar pembangunan persemaian tidak hanya memberikan manfaat dalam hal lingkungan, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian.
Dengan demikian, produksi persemaian itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan negara. "Jadi lingkungannya dapat, ekonominya juga dapat," ujar Kepala Negara.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan persemaian diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah lingkungan dan kehutanan.
Untuk itu, pihaknya akan terus mengembangkan riset untuk mendukung pengembangan bibit-bibit unggul sesuai dengan karakteristiknya. "Karena setiap lokasi itu memiliki karakter dan memiliki kebutuhan yang berbeda," tuturnya.
Nantinya, BRIN akan melibatkan beberapa pihak untuk mendukung pengembangan pusat-pusat persemaian di Tanah Air. Beberapa pihak yang dilibatkan seperti periset dari life science ilmu hayati, eks Kementerian Pertanian, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.