Kasus Covid-19 Mingguan Turun 64%, RI Berhasil Lalui Puncak Omicron?

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Pengendara motor melintas di depan mural yang bergambar ajakan menggunakan masker yang ada di kawasan Cireunde, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (15/2/2022).
Penulis: Rizky Alika
15/3/2022, 19.52 WIB

Satgas Penanganan Covid-19 menyebut Indonesia telah berhasil melalui puncak penularan virus corona varian Omicron seiring penurunan kasus baru positif Covid-19 harian yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.

"Hanya dalam tiga minggu berturut-turut, kasus positif mingguan telah turun sebesar 64% setelah mencapai puncak tertinggi pada pertengahan Februari," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring, Selasa (15/3).

Selain penurunan kasus positif, jumlah kematian pasien Covid-19 mengalami tren penurunan hingga 10% dari puncak kematian.

Perbaikan data juga terjadi pada kasus aktif, tingkat kesembuhan pasien mingguan, dan persentase keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR). Satgas mencatat, kasus aktif pada 6 Maret lalu mencapai 475.951 kasus. Kemudian, jumlah kasus aktif turun menjadi 342.896 pada 13 Maret.

Sementara, jumlah pasien sembuh mingguan pada 6 Maret lalu sebesar 305.179 atau dengan persentase kesembuhan sebesar 89,11%. Sedangkan pada 13 Maret, jumlah kesembuhan mingguan sebanyak 272.731 orang atau persentase pulih sebesar 91,60%.

Penurunan kasus aktif juga berdampak pada BOR rumah sakit rujukan Covid-19. Pada 6 Maret, BOR rumah sakit mencapai 29,28%. Lalu pada 13 Maret, BOR rumah sakit turun menjadi 21,61%. Simak databoks berikut:

Wiku mengatakan, keberhasilan Indonesia melalui puncak Omicron terjadi karena upaya masyarakat. "Masyarakat tertib dalam mematuhi kebijakan pengendalian yang ditetapkan pemerintah," ujar dia.

Meski begitu, kasus baru Covid-19 kembali melonjak pada Selasa (15/3) dengan 14.408 orang dinyatakan positif. Padahal, kasus sempat turun di bawah 10.000 sehari sebelumnya, Senin (14/3), tepatnya 9.629.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tambahan kasus baru hari ini disebabkan lonjakan di Jawa Barat menjadi 3.094 dari sebelumnya 1.842 atau 67,96%, dan Jawa Tengah 1.581 dari sebelumnya hanya 920 kasus atau 71,85%. Kasus di Jakarta juga naik 20,19% menjadi 1.581 dari 1.307.

Tambahan kasus hari ini berasal dari pemeriksaan terhadap 236.004 spesimen dari 148.036 orang. Pemeriksaan metode RT-PCR sebanyak 75.437 spesimen dari 42.209 orang, tes cepat molekuler (TCM) 209 spesimen dari 267 orang, dan tes antigen 160.274 spesimen dari 105.560 orang.

Sementara itu jumlah pasien yang sembuh hari ini menurun dibandingkan kemarin menjadi 27.615 orang dari 39.296 orang. Sedangkan pasien yang meninggal naik menjadi 308 dari sebelumnya 271 orang.

Reporter: Rizky Alika