Mengenal Struktur dan Contoh Teks Anekdot

Pexels.com/Elevate
Ilustrasi, menceritakan anekdot. Contoh teks anekdot menggambarkan teks atau pembicaraan yang lucu namun tetap mengandung pesan yang dalam. Tak jarang di dalamnya terdapat kritik.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Agung
17/3/2022, 13.39 WIB

Sampai di rumah, Dading memberikan obat sakit kepala tersebut kepada sang kakek. Sang kakek langsung beranjak dari tempat duduknya dan menuju dispenser serta mengambil air putih. Ia kemudian minum air putih dan minum obat yang dibelikan oleh Dading. Dading kaget melihat kakeknya.

“Loh, kakek kan sedang puasa. Kok minum obat sih kek?” tanya Dading kaget. “Kenapa memang? Kemarin kata iklan, obat sakit kepala ini bisa diminum kapan saja. Makanya kakek minta dibelikan yang ini”.

***

"Kuli dan Kyai"

Romongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jedah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang mereka yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serus dalam bahasa Arab.

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka sambil berucap Amin, Amiin, Amiin.

Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka dan berkata, “Lho kenapa Anda berkerumun disini?”

“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai”, ucap jamaah haji.

"Bebas Hukuman"

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.

Murid: "Bu, ibu guru tanya, Bu!"

Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Pul?"

Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?"

Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Pul."

Murid: "Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR."

Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah gendeng!"

Halaman: