Hewan merupakan salah satu mahluk hidup di bumi yang keberadaannya dibutuhkan oleh mahluk hidup lainnya. Hewan memiliki jenis yang sangat beragam, mulai dari mamalia sampai yang bertelur, herbivora sampai omnivora.
Sementara itu, jumlah hewan di Indonesia juga terbilang besar. Berdasarkan jurnal "Buana Sains 10 (2)", Indonesia memiliki sekitar 12% dari spesies mamalia di bumi, 16% spesies reptil dan amfibi, 17% dari seluruh spesies burung, dan 25% dari seluruh spesies ikan.
Kingdom Animalia
Kingdom animalia merupakan kelompok mahluk hidup yang sangat beragam baik dari bentuk maupun ukuran. Adapun ciri-ciri dari kingdom ini, sebagai berikut:
- Bersel banyak atau multiseluler.
- Selnya bersifat eukariotik atau memiliki membran inti atau inti sel yang dibatasi sistem membran.
- Tidak memiliki dinding sel.
- Tidak bisa menghasilkan makanan sendiri atau heterotrof.
- Dapat bergerak secara aktif.
- Umumnya bereproduksi secara seksual.
- Memiliki bentuk tubuh dan organ yang bervariasi.
Berdasarkan tulang belakang yang dimiliki, kingdom animalia terbagi menjadi dua, yaitu invertebrata dan vertebrata. Pada tulisan ini akan dibahas lebih dalam terkait invertebrata beserta contoh hewannya.
Contoh Hewan Invertebrata
Invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Mengutip "Modul Ajar Taksonomi Invertebrata" oleh Rahmadina M.Pd, invertebrata merangkum 95% spesies hewan yang diketahui. Invertebrata menempati hampir setiap habitat bumi, mulai dari air mendidih yang dilepaskan oleh lubang sembur hidrotermal laut dalam hingga ke tanah antartika yang berbatu dan beku.
Cara invertebrata beradaptasi sangatlah bervariasi, sehingga menghasilkan keanekaragaman bentuk yang luar biasa, dari spesies yang hanya terdiri dari sel-sel lapisan ganda yang pipih sampai spesies-spesies lain dengan kelenjar pemintal sutra, duri-duri yang berputar, lusinan kaki yang berbuku, atau tantakel yang ditutupi dengan mangkuk penghisap. Berikut beberapa contoh hewan invertebrata:
- Spons.
- Plakozoa.
- Ubur-ubur.
- Keong.
- Cumi-cumi.
- Gurita.
- Cacing gilig.
- Kalajengking.
- Bulu babi.
- Laba-laba.
- Lintah.
Filum Invertebrata
Kelompok animalia ini terbagi lagi menjadi beberapa filum seperti porifera, colenterata, platyherminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, arthropoda, dan echinodermata.
Porifera
Biasa disebut hewan berpori. Hewan ini memiliki ciri-ciri multiselluler (banyak sel), habitat di perairan, tersusun atas jaringan diploblastik, dan hidupnya bersifat sessil atau menetap atau menempel pada substrat tertentu. Contoh hewan invertebrata filum porifera adalah, terumbu karang, serta euplectella atau dikenal juga dengan sebutan keranjang bunga venus.
Coelenterata
Hewan ini menggunakan rongga tubuh yang dimilikinya sebagai tempat pencernaan makanan. Ciri-cirinya, antara lain tubuh simetri radial, diploblastik (tubuh terdiri atas dua lapisan jaringan), memiliki rongga tubuh yang digunakan sebagai usus, habitat di perairan, dan memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan sel beracun atau cnidoblast.
Contoh hewan invertebrata yang masuk dalam filum coelenterata adalah ubur-ubur, dan anemon laut.
Platyhelminthes
Filum ini memiliki ciri bertubuh pipih dan tidak berbuku-buku, sistem pencernaan dengan gastrovaskuler, sistem pencernaan tidak sempurna, dan memiliki sistem transportasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
Ciri lain yang dimiliki oleh platyhelminthes adalah, sistem saraf dengan ganglion, sistem ekskresi menggunakan sel api, tidak memiliki sistem peredaran darah, dan berespirasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Nemathelminthes
Hewan invertebrata yang masuk dalam film ini mencakup berbagai cacing, yang hidup bebas. Selain itu, hewan cacing ini juga ada yang bersifat parasit, baik pada hewan ataupun pada manusia.
Nemathelminthes memiliki ciri-ciri tubuh tak beruas, berbentuk gilig (bulat panjang). Kemudian, memiliki alat pencernaan sempurna, di mana sudah memiliki mulut dan anus. Lalu, belum memiliki alat respirasi (pertukaran gas berlangsung difusi).
Annelida
Annelida memiliki ciri berbentuk gilig dan bersegmen; tiap segmen mengandung alat pengeluaran, reproduksi, dan saraf. Ciri lainnya, annelida memiliki segmen yang sama, yang disebut metameri. Annelida juga sistem saraf tangga tali, serta memiliki sistem sirkulasi terbuka (darah beredar melalui pembuluh darah yang tidak seharusnya terhubung).
Contoh hewan invertebrata yang masuk dalam filum annelida adalah cacing tanah, dan lintah.
Mollusca
Mollusca berarti hewan bertubuh lunak. Hewan ini memiliki sifat kosmopolit atau terdapat di mana-mana, sebagian besar dilindungi oleh cangkang. Ciri-ciri mollusca lainnya adalah sudah memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, respirasi, ekskresi, reproduksi, dan juga sistem saraf.
Hewan yang masuk dalam klasifikasi mollusca antara lain, siput, cumi-cumi, gurita, dan chiton.
Arthropoda
Hewan invertebrata yang masuk dalam filum arthropoda memiliki tubuh beruas-ruas dan terbagi atas caput atau kepala, thorax atau dada, dan abdomen atau perut. Lalu, arthropoda memiliki eksoskeleton atau rangka luar, yang tersusun atas zat kitin, serta memiliki sisitem peredaran darah terbuka.
Sistem pernafasan arthropoda bermacam-macam, ada yang bernapas dengan trakea, insang, paru-paru buku, dan difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
Contoh hewan invertebrata yang masuk dalam klasifikasi arthropoda antara lain, laba-laba, kalajengking, kepiting, lipan dan kaki seribu.
Echinodermata
Berasal dari kata Echinos yang berarti duri dan dermal. Hewan ini berhabitat di laut, serta tubuhnya memiliki simetri radial. Echinodermata memiliki sistem pencernaan yang sudah sempurna. Selain itu, echinodermata juga memiliki ciri-ciri sistem gerak yang menggunakan kaki ambulakral, dan bernapas dengan insang.
Contoh hewan invertebrata yang tergolong dalam filum echinodermata antara lain, bulu babi, lili laut, dan teripang.