Fauna Adalah Hewan, Pahami Jenis dan Klasifikasinya
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keragamanan hayati yang menakjubkan dibandingkan negara lain. Berdasarkan penjelasan di jurnal “Buana Sains 10(2)”, Indonesia memiliki 10% dari spesies bunga di dunia, 12% dari spesies mamalia di bumi, 16% dari seluruh spesies reptil dan amfibi, 17% dari seluruh spesies burung, dan 25% dari seluruh spesies ikan.
Pada artikel kali ini akan dibahas lebih dalam terkait fauna dan persebarannya di Indonesia.
Pengertian Fauna
Secara sederhana, fauna adalah hewan. Sedangkan pengertian secara umum adalah segala jenis hewan yang hidup di dunia.
Kata fauna berasal dari bahasa latin. Kata tersebut memiliki arti ‘alam hewan’. Di dalam mitologi Romawi, fauna dapat diartikan sebagai kakak dari faunus. Hal itu berarti bahwa sebagai roh yang baik hutan dan daratan.
Jenis-jenis Fauna di Indonesia
Jenis fauna di Indonesia sangat banyak dan kehidupannya dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim daerahnya. Indonesia terletak di daerah tropis yang merupakan salah satu sasaran migrasi satwa dari belahan bumi utara dan selatan.
Mengutip buku "Biologi untuk SMA/MA Kelas X Semester 2" oleh Budi Lenggono dan Hanifah T, persebaran mahluk hidup di Indonesia terletak di antara zona Oriental, zona Autralasia, dan zona Peralihan.
Zona Oriental (Wilayah Barat Indonesia)
Jenis-jenis hewan pada zona ini memiliki kemiripan dengan jenis hewan di Benua Asia yang terdiri atas banyak spesies mamalia berukuran besar, seperti gajah, banteng, badak, serta harimau dan terdapat berbagai jenis kera, seperti orang utan, bekantan, tarsius, dan loris hantu.
Zona Australasia (Wilayah Timur Indonesia)
Zona ini meliputi wilayah timur Indonesia, yaitu Maluku dan Papua. Jenis-jenis hewannya memiliki kemiripan dengan jenis hewan di Benua Australia, yaitu mamalia berukuran kecil atau hewan berkantung, seperti kuskus, bandicot, oposum, dan kanguru jenis berkantung dan musang berkantung di Maluku bagian timur dan Papua.
Jenis burungnya memiliki beragam warna seperti burung cendrawasih yang terdapat banyak di Papua dan sedikit di Maluku. Daerah di wilayah Indonesia Timur dikenal sebagai dunia burung. Ada 28 jenis burung berbulu, di antaranya burung cendrawasih, kakatua berjambul, dan kasuari.
Zona Peralihan (Wilayah Tengah Indonesia)
Zona ini meliputi wilayah tengah Indonesia, yaitu Sulawesi dan Nusa Tenggara. Pada wilayah ini terdapat hewan oposum yang lebih mirip dengan hewan dari zona Australasia. Selain itu, Di Indonesia bagian tengah terdapat hewan khas Indonesia misalnya anoa di Sulawesi, babirusa dengan taring panjang dan melengkung di Sulawesi dan Maluku bagian barat, biawak komodo sisa fauna purba di Pulau Komodo, burung maleo di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe.
Klasifikasi Fauna
Animalia atau hewan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu vertebrata (bertulang belakang) dan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang).
Hewan Vertebrata
Hewan vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Berdasarkan karakteristiknya, vertebrata digolongkan menjadi beberapa kelompok, yakni:
Pisces (ikan)
Hewan yang hidup di air, bernapas dengan insang, bergerak dengan insang, dan berkembang biak dengan cara bertelur.
Amphibia (amfibi)
Hewan yang hidup di darat dan air, berdarah dingin, dan bernafas dengan paru-paru.
Reptilia (reptil)
Hewan melata berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.
Aves (burung)
Hewan yang bisa terbang, memiliki bulu yang menutupi tubuhnya, alat gerak berupa kaki dan sayap. Namun demikian, ada beberapa jenis aves yang tidak bisa terbang, seperti ayam dan bebek.
Mamalia (hewan menyusui)
Hewan yang memiliki kelenjar susu (betina), umumnya berdarah panas, bereproduksi dengan cara kawin, ada yang hidup di darat dan ada juga yang di air.
Hewan Invertebrata
Hewan invertebrata tidak memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Struktur morfologi, sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darahnya cenderung lebih sederhana dibanding hewan vertebrata.
Hewan invertebrata terbagi menjadi beberapa filum, yakni:
Porifera
Biasa disebut hewan berpori. Hewan ini memiliki ciri-ciri multiselluler (banyak sel), habitat di perairan, tersusun atas jaringan diploblastik, dan hidupnya bersifat sessil atau menetap atau menempel pada substrat tertentu.
Filum coelenterata
Hewan ini menggunakan rongga tubuh yang dimilikinya sebagai tempat pencernaan makanan. Ciri-cirinya, antara lain tubuh simetri radial, diploblastik (tubuh terdiri atas dua lapisan jaringan), memiliki rongga tubuh yang digunakan sebagai usus, habitat di perairan, dan memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan sel beracun atau cnidoblast.
Filum plathyhelminthes
Filum ini memiliki ciri bertubuh pipih dan tidak berbuku-buku, sistem pencernaan dengan gastrovaskuler, sistem pencernaan tidak sempurna, sistem transportasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh, sistem saraf dengan ganglion, sistem ekskresi menggunakan sel api, tidak memiliki sistem peredaran darah, dan berespirasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Filum nemathelminthes
Cacing ini ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat parasit, baik pada hewan ataupun pada manusia. Tubuhnya tak beruas, berbentuk gilig (bulat panjang). Alat pencernaan sempurna (sudah memiliki mulut dan anus). Belum punya alat respirasi (pertukaran gas berlangsung difusi).
Annelida
Annelida memiliki ciri berbentuk gilig dan bersegmen; tiap segmen mengandung alat pengeluaran, reproduksi, dan saraf; tiap segmen yang sama disebut metameri; sistem saraf tangga tali; serta sistem sirkulasi terbuka (darah beredar melalui pembuluh darah yang tidak seharusnya terhubung).
Mollusca
Berarti hewan bertubuh lunak. Hewan ini memiliki sifat kosmopolit (terdapat di mana-mana), sebagian besar dilindungi oleh cangkang, sudah memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, respirasi, ekskresi, reproduksi, dan juga sistem saraf.
Arthropoda
Tubuh Arthropoda beruas-ruas dan terbagi atas caput atau kepala, thorax atau dada, dan abdomen atau perut. Memiliki eksoskeleton (rangka luar) yang tersusun atas zat kitin. Sisitem peredaran darah terbuka. Ada yang bernapas dengan trakea, insang, paru-paru buku, dan difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
Echinodermata
Berasal dari kata Echinos yang berarti duri dan dermal. Berhabitat di laut serta tubuhnya memiliki simetri radial. Sistem pencernaannya sudah sempurna. Sistem gerak menggunakan kaki ambulakral. Echinodermata bernapas dengan insang.