Pemerintah menetapkan 1 Ramadan atau hari pertama puasa jatuh pada Minggu (3/4). Hal tersebut diputuskan setelah Kementerian Agama menggelar sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1443 Hijriah pada Jumat (1/4).
Kesepakatan awal Ramadan 1443 Hijriah berdasarkan perhitungan secara astronomi dan Rukyatul Hilal di 34 provinsi Indonesia. Hasilnya, 101 pos pemantau melaporkan hilal belum terlihat.
"Dengan hasil ini kami harapkan bisa menjalankan ibadah bersama-sama. Mudah-mudahan ini menjadi simbol kebersamaan umat Islam," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas dalam siaran virtual di kantornya, Jakarta, Jumat (1/4).
Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Thomas Djamaluddin mengatakan saat Maghrib 1 April, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasi 3 derajat. Padahal berdasarkan kriteria Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, dan Malaysia hilal dapat teramati jika bilal memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
"Hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau ada klaim melihat hilal, kemungkinan bukan dan secara astronomi bisa ditolak," kata Thomas dikutip dari Antara.
Sedangkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga telah memberikan pernyataan mengenai dimulainya awal puasa. Ketua Umum PBNU Yahya Staquf juga mengatakan 1 Ramadan jatuh pada hari Minggu (1/4).
Keputusan ini diambil dari hasil pemantauan di 50 lokasi. "Hasil pemantauan Lembaga Falakiyah PBNU, hilal tidak berhasil terlihat," kata Yahya dalam konferensi pers, Jumat (1/4).
Sebelumnya Kemenag menggelar pemantauan terhadap hilal di 101 titik, dari sebelah paling barat pemantauan digelar di Tugu Kilometer Nol di Aceh, hingga paling timur di Lampu Satu Merauke, Papua.
Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag dan kantor Kemenag tingkat kabupaten/kota, bekerja sama dengan peradilan agama dan ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat.
“Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib dalam keterangan di situs resmi Kemenag, Jumat (25/3).