Sejumlah elemen mahasiswa berencana menggelar demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia. Di ibu kota, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan mendatangi Gedung DPR/MPR.
Ada beberapa aspirasi yang akan disampaikan mahasiswa kepada anggota legislatif, di antaranya meminta agar wakil rakyat mendengarkan aspirasi masyarakat dan tidak mengkhianati konstitusi.
Di tengah demonstrasi yang terjadi, sebagai salah satu pengguna media sosial yang terbanyak di dunia, warganet di Indonesia turut menyampaikan pendapat mereka menyangkut persoalan ini melalui Twitter.
Terdapat tiga tema tanda pagar (tagar) yang menjadi tren topik percakapan di Indonesia, yaitu #AksiNasional114, #MahasiswaBergerak, dan #SayaBersamaJokowi. Namun dua topik terakhir yang lebih banyak digunakan.
Hingga Senin (11/4) siang, #SayaBersamaJokowi lebih banyak digunakan dengan 121 ribu lebih cuitan. Sedangkan #MahasiswaBergerak, mencapai 93,5 ribu cuitan.
Melihat tren ini, Drone Emprit meneliti percakapan di Twitter menyangkut isu tersebut yang mulai ramai sejak Sabtu (9/4).
"Emosi yang paling dominan ditampilkan klaster #MahasiswaBergerak adalah 'anticipation' berisi harapan agar mahasiswa aman selama demo," ujar Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, dalam akun Twitter pribadinya Minggu (10/4). Katadata sudah mendapatkan izin untuk mengutip hasil penelitiannya.
Sementara pada klaster #SayaBersamaJokowi, emosi yang muncul berisi kekesalan pada mahasiswa yang mau demo menurunkan Jokowi.
Menurutnya, tingkat interaksi kedua klaster berimbang pada angka 6.6 interaksi per 1 postingan. Keduanya juga banyak mengandalkan retweet untuk menaikkan volume percakapan.
Peta analisis jaringan sosial memperlihatkan kedua klaster hampir sama kuat. "Klaster #MahasiswaBelajar dengan 14.9K user, dan #SayaBersamaJokowi dengan #11.7K user. Di antara kedua klaster hampir tidak ada bridge (jembatan). Mereka sangat diametral terpisah," katanya.
Meski begitu, Fahmi menemukan bahwa klaster #MahasiswaBergerak memiliki nilai 2.05 pada bot statistik. Nilai ini mengindikasikan postingan dilakukan oleh akun bot lebih besar, dibandingkan klaster #SayaBersamaJokowi yang mendapatkan nilai 1.74.
"Semakin tinggi score semakin besar kemungkinan bot atau akun yang berperilaku seperti bot digunakan," jelasnya.
Terkait demonstrasi hari ini, Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Kaharuddin dalam keterangan tertulis mengatakan, bahwa pemilihan lokasi demonstrasi di DPR bertujuan menyampaikan aspirasi dan memberikan peringatan kepada wakil rakyat terkait berbagai permasalahan yang ada.
Menurut dia, isu penundaan pemilu bukan lagi menjadi hal yang asing terdengar di telinga masyarakat. "Isu penundaan pemilu telah menjadi perbincangan di kalangan politik hingga masyarakat sekitar. Berbagai pendapat mengenai isu tersebut menjadi polemik yang tak kunjung mereda," katanya dikutip Antara.
Sementara terkait isu penambahan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu, Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa Pemilu 2024 akan berjalan sesuai kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Pada 14 Februari 2024 akan digelar pemungutan suara untuk memilih presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif, sementara 27 November 2024 untuk kepala daerah.
Pemerintah juga tengah fokus mempersiapkan penyelenggaraan Pemilu 2024, dimulai dengan pelantikan komisioner lembaga penyelenggara Pemilu, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027, pada 12 April 2022.