Nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan kembali menjadi tiga tokoh dengan elektabilitas tertinggi, jika pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) digelar pada April ini. Temuan ini merupakan sasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI), Ketiga nama ini memimpin dengan elektabilitas cukup jauh dalam simulasi 19 nama kandidat.
Berdasarkan survei pada 14-19 April 2022, nama Ganjar menempati posisi teratas dengan persentase 26,7%. Kemudian disusul Prabowo dengan 23,9%, dan Anies yang mendapatkan 19,4% dukungan.
Posisi tiga teratas ini berubah dari survei IPI sebelumnya yang digelar Maret. Saat itu, Prabowo masih menempati posisi teratas dengan elektabilitas 22,4%. Kemudian disusul Ganjar (22,4%), dan Anies (17,2%).
Menurut Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, elektabilitas Ganjar dapat menyalip ke posisi satu, karena faktor intensitas kemunculan Prabowo dalam kontestasi Pemilu.
“Prabowo sudah tiga kali maju. Jadi memori publik terhadap beliau sudah penuh dan jenuh, karena sudah pada kenal. Kalau Ganjar dan Anies, ruang menaikkan elektabilitasnya lebih terbuka,” kata Burhan saat merilis Survei Nasional IPI secara virtual pada Selasa (26/4).
Jika melihat pada survei IPI sebelumnya, grafik elektabilitas ketiga tokoh ini cenderung naik. Tetapi Prabowo dan Anies kenaikannya terlihat stagnan dengan peningkatan 2,3%, sedangkan Ganjar melonjak dengan 4,3%
Sementara nama-nama tokoh lain yang digadang-gadang akan maju menjadi capres, seperti Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa dan Puan Maharani, elektabilitasnya tak sampai 5%.
Selain elektabilitas, IPI juga menguji tingkat popularitas dan kesukaan masyarakat terhadap para tokoh tadi, karena memiliki peluang besar maju dalam kontestasi pemilihan presiden mendatang.
Popularitas dan kesukaan masyarakat menjadi variabel yang turut mempengaruhi elektabilitas.
Hasil survei menunjukan, Prabowo menjadi nama yang paling populer karena 98,1% responden mengaku mengenalnya. Akan tetapi, tingginya popularitas tersebut tidak diiringi tingkat kesukaan publik. Dari keseluruhan populasi, sekitar 76% yang mengaku suka dengan Prabowo.
Setelah itu, mengekor di bawah Prabowo secara berurutan ada Anies Baswedan (88%), Sandiaga Uno (76%), dan Ganjar Pranowo (72,9%)
Berbanding terbalik dengan tingkat popularitasnya, tetapi untuk tingkat kesukaan, mayoritas publik menyukai sosok Ganjar, karena tingkat kesukannya mencapai 86,2%. Ganjar masih kalah dari Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang sama-sama memiliki tingkat kesukaan mencapai 89%.
Sementara Anies tingkat kesukaannya berada pada posisi empat dengan 77,1%.
Dalam tingkat popularitas dan kesukaan terhadap para tokoh, Burhan kembali menyoroti strategi terkait peningkatan elektabilitas. Menurutnya, popularitas Prabowo sudah maksimal, sehingga akan lebih relevan jika tim pemenangannya nanti mencari cara untuk meningkatkan kesukaan publik terhadapnya.
“Sosialisasi pak Prabowo bukan lagi memperkenalkan ini Ppak Prabowo, karena masyarakat sudah tahu. Tapi membuat Pak Prabowo lebih disukai, masyarakat lebih respek,” ujarnya.
Di sisi lain, Ganjar dan Anies masih memiliki ruang yang banyak, karena baik dari segi popularitas dan kesukaan publik belum maksimal.
Survei oleh IPI dilakukan menggunakan metode wawancara tatap muka. Populasi survei adalah seluruh warga Indonesai yang memiliki hak pilih, yaitu mereka yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah. Adapun pemilihan sampel, dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling dengan jumlah 1.220 sampel. Kemudian, margin of error sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Simak juga elektabilitas calon wakil presiden: