Hepatitis Akut Jenis Baru Masuk RI, Waspadai Gejalanya

ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Ilustrasi seorang anak sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit.
2/5/2022, 17.48 WIB

Masyarakat juga diimbau untuk melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.

WHO pertama kali menerima laporan kasus ini pada 5 April 2022 dari Skotlandia Tengah, Inggris Raya, mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun selama periode Januari-Maret 2022.

Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal seperti nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah.

Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. 

Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan, dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri, yang setelah dilakukan tes molekuler teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Simak juga data mengenai 10 penyebab utama kematian bayi:

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono