Tidak Usung Surya Paloh jadi Capres, Nasdem Cari Nama dari Eksternal
Partai Nasdem memastikan tidak akan mengusung Ketua Umum Surya Paloh maupun kader lainnya, untuk melaju menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebagai gantinya, partai tersebut akan mengusung tokoh dari luar partai, yang dianggap potensial untuk memenangkan Pemilu mendatang.
Beberapa pengurus wilayah partai telah mengusung beragam nama tokoh, yang mereka nilai potensial sebagai capres. Seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.
Menanggapi berbagai nama yang mencuat ini , Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali menyampaikan bahwa dukungan-dukungan tersebut merupakan sebuah kewajaran dan bagian dari demokrasi. Ahmad Ali memastikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Nasdem tidak akan menegur apalagi merekayasa dukungan terhadap tokoh tertentu.
“DPP membiarkan, membebaskan wilayah untuk kemudian mengusulkan nama," tuturnya kepada Katadata.co.id pada Jumat (27/5).
Dari nama-nama yang banyak mendapatkan dukungan pada tingkat wilayah, selanjutnya capres Nasdem rencananya akan diputuskan dalam agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15-17 Juni 2024. “Kalau hari ini itu yang muncul kan wacana dari daerah-daerah. Nanti pelembagaan usulan itu akan disampaikan lewat Rakernas,” katanya.
Dalam Rakernas, dirinya memberi bocoran bahwa Nasdem akan memutuskan tiga sampai lima nama sebagai rekomendasi capres. Selanjutnya, nama-nama tersebut akan diserahkan kepada ketua umum, untuk diputuskan satu nama capres usulan Nasdem.
Ali pun membeberkan kriteria utama sosok yang menjadi incaran Nasdem, yaitu mereka yang berada di luar pusaran politik identitas. Menurut Ali, partainya menghindari pertentangan politik identitas, sehingga tak mau calon yang mereka usung justru menjerumuskan mereka ke dalam pusaran tersebut.
“Kita menghindari orang yang berpolitik aliran,” ujarnya.
Meski bersiap untuk mengusung nama capres, akan tetapi Nasdem tak bisa mengusung capres tanpa berkoalisi. Sebab jumlah kursi mereka di parlemen sekitar 9 persen, belum memenuhi presidential treshold sebesar 20%. Simak perolehan kursi partai politik di DPR berdasarkan hasil Pemilu 2019.
Menyangkut koalisi, Partai yang dipimpin Surya Paloh ini masih belum membuka diri untuk membahas kemungkinan membangun koalisi. Banyaknya urusan internal yang mesti diselesaikan menjadi salah satu penyebabnya.
“Masih sedang melaksanakan PR (Pekerjaan Rumah) internal, seperti struktur partai dan lain-lain,” kata Ali.
Selain sibuk menyelesaikan urusan internal, Ali menyampaikan bahwa penjajakan koalisi rencanyanya akan dimulai setelah Nasdem memiliki satu figur yang akan diusung sebagai capres untuk Pemilu 2024 mendatang.
Sebelumya politikus Nasdem, Muhammad Farhan, juga mengungkapkan adanya dua nama yang akan dibahas dalam Rakernas Nasdem sebagai capres, yaitu Andika Perkasa dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rachmat Gobel.
“Ada dua nama yang baru saja diwacanakan untuk menjadi nama-nama capres yang mungkin diusulkan dalam Rakernas Partai Nasdem,” kata politikus Nasdem, Muhammad Farhan dalam keterangannya pada Selasa (25/5).