Di Ende, Jokowi Temukan Inspirasi Bung Karno Rumuskan Pancasila

ANTARA FOTO/HO-Biro Pers Setpres/tom.
Presiden Joko Widodo
1/6/2022, 09.07 WIB

Presiden Joko Widodo mendapatkan gelar adat Mosolaki Ulu Beu Eko Bewa Ulu Rembe Eko Mapa, dari masyarakat Ende, Nusa Tenggara Timur. Gelar ini berarti pemimpin wilayah Indonesia.

Jokowi pun memberikan apresiasi kepada masyarakat Ende, karena telah menerima keluarga dan rombongan Presiden dengan penuh kehangatan.

Semangat dan penerimaan masyarakat Ende yang diterima Presiden, turut membuat Jokowi menyadari latar belakang dan inspirasi pendorong bagi Presiden pertama RI, Soekarno, untuk melahirkan pemikiran dan renungan mengenai Pancasila.

"Renungan-renungan mengenai Pancasila dimulai dari sini, Ende, karena saya merasa beliau berada dalam sebuah kehangatan masyarakat yang selalu dekat dengan pemimpinnya," jelas Presiden Jokowi usai menerima gelar adat, seperti disiarkan melalui saluran Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (1/6).

Sepanjang upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2022, Presiden mengenakan pakaian adat Ende Ragi Lambu-Luka Lesu, dengan memakai penutup kepala.

Sebagai komandan upacara adalah Kolonel Inf. Tunjung Setyabudi, yang saat ini menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri/21 Komodo, Kodam Udayana. Kemudian Ketua MPR Bambang Soesatyo menjadi pembaca naskah Pancasila, sedangkan Wakil Ketua DPR Lodewijk Frederick membacakan naskah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Selanjutnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy membacakan doa setelah pemberian amanat dari inspektur upacara, sekaligus menandakan berakhirnya rangkaian upacara Hari Lahir Pancasila 2022 di Lapangan Pancasila.

Setelah upacara selesai, Presiden Jokowi berkeliling dengan mengunjungi situs rumah pengasingan Soekarno di Ende, serta Taman Perenungan Bung Karno, tempat Soekarno merumuskan butir-butir Pancasila.

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 ini, Jokowi mengajak semua pihak untuk membumikan nilai-nilai Pancasila, dan mempraktikkannya pada kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menurut Presiden, Pancasila sebagai ideologi bangsa, dapat menjadi kompas saat Indonesia menghadapi masalah. Jokowi merujuk kepada persoalan global yang turut berimbas kepada negara, seperti kondisi pandemi yang belum sepenuhnya berakhir, krisis energi dan pangan, serta ancaman kemiskinan ekstrem dan kelaparan, kemudian perang di Ukraina. 

"Pancasila bukan hanya menyatukan kita semua, Pancasila menjadi bintang penuntun ketika Indonesia menghadapi tantangan dan ujian, dan ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan bangsa," ujar Presiden Jokowi saat memberikan amanat upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6).

Reporter: Aryo Widhy Wicaksono