Sandiaga Uno Beberkan Alasan Pengunjung Candi Borobudur Harus Dibatasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menyatakan pembatasan wisatawan yang naik ke atas candi Borobudur merupakan keniscayaan. Saat ini, susunan batu yang membentuk Borobudur telah aus akibat kunjungan wisatawan yang lebih dari kapasitas Borobudur.
Menteri Parekraf Sandiaga S Uno mengatakan, kapasitas Borobudur sebenarnya hanya bisa menampung 400.000 - 450.000 orang per tahun. Angka itu kurang dari 50% terhadap total kunjungan Borobudur pada 2020 atau sebanyak 997.250 orang.
"Angka 1.200 (kunjungan wisatawan ke atas Borobudur per hari) ini sudah dihitung berkali-kali. Kalau total, 400.000 - 450.000 kunjungan ini merupakan carrying capacity dari bangunan Candi Borobudur sendiri," kata Sandi dalam konferensi pers virtual, Senin (6/6).
Badan Pusat Statistik (BPS) mendata jumlah kunjungan ke Borobudur terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Kunjungan pada 2019 menjadi yang terbesar sejak 2008 atau mencapai 3,97 juta orang.
Dengan kata lain, Borobudur menampung 9 kali lipat dari kapasitasnya pada 2019. Saat pandemi Covid-19 menyerang, Borobudur masih menampung lebih dua kali dari kapasitasnya pada 2020.
Sandiaga mengatakan, pemerintah masih menerima masukan dari berbagai golongan masyarakat terkait penetapan tarif Borobudur. Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mewacanakan tarif tiket Borobudur bagi wisatawan domestik mencapai Rp 750.000 per orang, sedangkan wisatawan asing senilai US$ 100 per orang.
Salah satu masukan yang telah diterima Sandiaga datang dari tokoh agama Budha. Sandi mengatakan, akan menggodok penetapan tarif tiket Borobudur tersebut agar tidak timbul diskriminasi antar umat beragama.
Dia membandingkan pengalamannya saat mengunjungi Piramida di Mesir. Menurutnya, biaya yang keluar untuk mendapatkan tiket memasuki Piramida setara dengan Rp 2,5 juta.
"Menurut saya, Borobudur ini so much more, karena di Borobudur ini bisa kita gali (pengetahuan) suatu renungan kehidupan leluhur kita di 1.200 tahun yang lalu melalui relief-relief dan (pengetahuan) menata peradaban," kata Sandi.
Untuk menjaga kelestarian Borobudur, Sandi berencana untuk membangun wahana virtual reality dan augmented reality terkait borobudur di sekitar pelataran Borobudur. Dengan demikian, Borobudur akan semakin menjadi ikon pariwisata nasional.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, Jawa Tengah hampir mencapai empat juta orang sepanjang 2019, yakni 3,7 orang dari dalam negeri dan 242,1 ribu orang dari luar negeri. Angka itu meningkat sekitar 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya.