Spekulasi Kursi untuk Parpol dan Jawaban Singkat Jokowi soal Reshuffle

Antara
Presiden Joko Widodo saat melepas Tim Indonesia menuju SEA Games ke-31 Vietnam di Istana Kepresidenan, jakarta, Senin (9/5). Foto: Antara.
8/6/2022, 20.32 WIB

Presiden Joko Widodo dikabarkan akan merombak jajaran menteri kabinet atau melakukan reshuffle dalam waktu dekat. Reshuffle menteri dilakukan untuk menghadapi permasalahan yang sangat berat, seperti kondisi ekonomi global dan dampak pandemi.

Menanggapi beragam spekulasi mengenai kemungkinan reshuffle, Presiden Jokowi menolak berbicara rencananya tersebut.

"Belum," ujar Jokowi singkat usai meresmikan Masjid At-Taufiq di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).

Isu reshuffle muncul kembali ke permukaan setelah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengungkap adanya kemungkinan Presiden akan merombak posisi menteri.

"Kalau sudah ada jadwal nanti kami bocorin sedikit-sedikit," kata Pratikno di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/6).

Namun ia tak memberitahu bocoran nama menteri yang akan tergeser ataupun perubahan pos kementerian. "Nanti saja lah," katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, PDIP akan mendapat tambahan jatah menteri dalam reshuffle kali ini. Sejumlah nama yang muncul antara lain Trimedya Panjaitan hingga Junimart Girsang.

Reshuffle juga akan mengakomodasi kader Partai Amanat Nasional (PAN) untuk masuk kabinet.

Jatah buat PAN sempat santer disebut beberapa kali. Terakhir kali isu jatah menteri menguat ketika Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menemui Presiden Jokowi pada 4 Maret lalu.

Kader PAN yang dikabarkan akan menjadi calon untuk menempati posisi menteri, berkutat antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno.

Saat ini terdapat empat kader PDIP di Kabinet Indonesia Maju. Keempatnya adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Sementara dari PAN belum ada, karena pada awal periode kedua Jokowi memimpin, PAN berada pada posisi oposisi pemerintah.

Reporter: Ashri Fadilla