Jenazah Eril Dipulangkan ke Tanah Air, Kapan Tiba di Indonesia?

Instagram/@ataliapr
Anak Ridwal Kamil Emmeril Kahn Mumtadz / Eril
9/6/2022, 20.10 WIB

Kedutaan Besar Republik Indonesia Swiss mengumumkan penemuan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril  pada Rabu (8/6) pukul 06.50 pagi waktu setempat di bendungan air Engehalde, Bern. Keluarga memutuskan akan membawa Eril kembali ke Tanah Air.

Saat ini, jenazah putra sulung Ridwan Kamil tersebut sedang dalam proses pemulangan ke Indonesia dan diharapkan tiba di tanah air pada Sabtu, 11 Juni atau Minggu, 12 Juni.

“Waktu (kepulangan) belum pasti, tapi kami lakukan secepatnya tergantung situasi dan sumber daya yang mendukung. Harapannya tiba di Indonesia Sabtu atau Ahad,” ujar adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman, dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/6).

Elpi mengatakan keluarga akan memenuhi hak-hak Eril sebagai Muslim sesuai dengan syariat Islam sebelum jenazahnya dipulangkan ke Indonesia.

Duta Besar Swiss dan Liechtenstein Muliaman Dharmansyah Hadad, mengatakan kepolisian Bern menyampaikan kabar dugaan penemuan jenazah Eril ke KBRI Bern pada Rabu (8/6). Sesuai prosedur yang berlaku, kepolisian kemudian melakukan identifikasi dan penelusuran DNA untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah jasad Eril.

Dari hasil pemeriksaan Kepolisian Bern kemudian menyatakan dan merilis bahwa jenazah tersebut merupakan Eril. “Pada Kamis, 9 Juni siang waktu Swiss, pihak kepolisian menyampaikan konfirmasi hasil tes DNA bahwa jasad yang ditemukan kemarin adalah benar Ananda Eril,” kata Muliaman.

Sesuai prosedur hukum yang berlaku di Swiss, pihak kepolisian menyampaikan berbagai berkas yang diperlukan ke Pengadilan Kanton Bern sebagai pihak yang berwenang untuk memutuskan serah terima jasad Eril dari pihak kepolisian kepada pihak keluarga.

Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril berenang bersama adik dan temannya di Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5). Ketika akan naik ke permukaan, Eril terseret air sungai yang cukup deras.

Lima belas menit pertama setelah menerima laporan, tim SAR setempat menggunakan pesawat nirawak (drone) surveillance yang dilengkapi dengan sensor yang bisa mendeteksi panas tubuh. Ketika itu, suhu air di Sungai Aare sekitar 16 derajat Celcius dan arusnya cukup kuat. Pencarian berlangsung enam jam dan dihentikan lantaran hari sudah mulai gelap.

Pencarian intensif terus dilakukan sepekan kemudian. Namun keberadaan Eril belum ditemukan.

Pada hari ke delapan atau Jumat (3/6), Ridwan Kamil dan keluarga menyatakan bahwa Eril meninggal. Baik Ridwan Kamil dan Atalia Praraya kemudian kembali ke Tanah Air.

Keluarga mengikhlaskan Eril setelah mendapatkan keterangan dari kepolisian dan KBRI. Kepolisian mengubah status pencarian Eril menjadi mencari orang yang tenggelam, bukan lagi mencari orang yang hilang.

"Kami mendapatkan informasi (kepolisian) fokus mencari Eril dalam keadaan yang bisa dinyatakan sebagai sahid akhirat dalam pandangan kami," kata Elpi pada 3 Juni lalu.

Muliaman sempat mengatakan pencarian Eril akan terus dilakukan tanpa batas waktu yang dapat ditentukan. Bahkan otoritas terkait mencari hingga sekitar 30 kilometer di wilayah Sungai Aare.

Muliaman juga mengatakan bahwa kepolisian optimistis naiknya temperatur akan memudahkan misi pencarian. Ini lantaran aktivitas pengunjung di sepanjang sungai tersebut akan meningkat.

"Peningkatan dinamika air dan aktivitas pengunjung di Sungai Aare diharapkan akan berkontribusi dalam proses pencarian," kata Muliaman dalam konferensi pers hari Selasa (7/6).