Sejarah Reshuffle Presiden Jokowi Sejak 2014 hingga 2022

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo bersiap mengambil sumpah jajaran menteri dalam rangkaian pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
15/6/2022, 13.55 WIB

Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (15/6) siang. Dengan demikian, selama Jokowi menjabat sebagai Presiden, setidaknya sudah tujuh kali terjadi perombakan susunan kabinet. 

Untuk pilihan hari, Rabu merupakan weton Presiden Jokowi yang lahir di Solo pada Rabu, 21 Juni 1961.  Hari ini juga dianggap sebagai hari baik bagi Jokowi, sehingga kerap mengambil keputusan penting di hari tersebut.

Setidaknya sudah empat kali perombakan kabinet selalu dilakukan pada hari Rabu. Reshuffle sebelumnya yakni pada 12 Agustus 2015, 27 Juli 2016, 17 Januari 2018, dan 15 Agustus 2018. Tanggal-tanggal ini jatuh pada Rabu Pon dan Rabu Pahing.

Pada reshuffle kali ini, Presiden mengganti dua menteri dan tiga wakil menteri.

  1. Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
  2. Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto dipercaya menjadi Menteri Agaria Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) menggantikan Sofyan Djalil.
  3. Raja Juli Antoni ditunjuk sebagai Wakil Menteri ATR/Kepala BPN untuk menggantikan  Surya Tjandra.
  4. Afriansyah Noor diangkat menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
  5. John Wempi Wetipo ditunjuk sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri.

Sebelumnya, pertama kali Jokowi melakukan reshuffle terjadi pada 12 Agustus 2015. Keputusan ini diambil saat belum genap satu tahun menjabat sebagai Presiden. Kala itu, tujuh posisi pejabat mengalami perombakan.

  1. Darmin Nasution menjadi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, menggantikan Sofyan Djalil.
  2. Sofyan Djalil diangkat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, menggantikan Andrinof Chaniago.
  3. Rizal Ramli ditunjuk menjadi Menko Bidang Kemaritiman, menggantikan Indroyono Susilo.
  4. Luhut Binsar Pandjaitan diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
  5. Thomas Lembong ditunjuk menjadi Menteri Perdagangan, menggantikan Rachmat Gobel.
  6. Pramono Anung dipercaya sebagai Sekretaris Kabinet, menggantikan Andi Widjajanto.
  7. Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

Selanjutnya, reshuffle untuk kedua kali dilakukan pada 27 Juli 2016. Kali ini, jumlah menteri yang diganti cukup banyak, hingga 14 posisi menteri.

  1. Budi Karya Sumadi menjadi Menteri Perhubungan, menggantikan Ignasius Jonan.
  2. Bambang Brodjonegoro dipercaya menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas, menggantikan Sofyan Djalil.
  3. Sri Mulyani Indrawati menjadi Menteri Keuangan, menggatikan Bambang Brodjonegoro.
  4. Sofyan Djalil ditunjuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), menggantikan Ferry Mursidan Baldan.
  5. Archandra Tahar menjadi Menteri ESDM, menggantikan Sudirman Said. Akan tetapi sekitar 20 hari kemudian dia dicopot kembali karena persoalan dwi kewarganegaraan. Selanjutnya, pada 14 Oktober 2016, Jokowi melantik Ignasius Jonan menggantikan Archandra sebagai menteri ESDM, dan menunjuk Archandra dengan posisi Wakil Menteri ESDM.
  6. Airlangga Hartarto diangkat menjadi Menteri Perindustrian, menggantikan Saleh Husin.
  7. Muhadjir Effendy ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menggantikan Anies Baswedan.
  8. Eko Putro Sanjojo diangkat menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menggantikan Marwan Jafar.
  9. Asman Abnur diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PAN-RB), menggantikan Yuddy Chrisnadi.
  10. Luhut Binsar Pandjaitan diangkat sebagai Menko Bidang Kemaritiman, menggantikan Rizal Ramli.
  11. Wiranto diangkat menjadi Menko Polhukam, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.
  12. Enggartiasto Lukita diangkat sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Thomas Lembong.
  13. Thomas Lembong diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menggantikan Franky Sibarani. Franky Sibarani menjabat sebagai Wakil Menteri Perindustrian.

Kemudian, sekitar enam bulan sejak melakukan reshuffle kedua, Jokowi kembali merombak kabinetnya pada 17 Januari 2018.

Pada kesempatan ini, Presiden hanya mengganti satu posisi menteri dan satu kepala lembaga.

  1. Idrus Marham menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri karena mengikuti Pilkada Jawa Timur 2018.
  2. Moeldoko ditunjuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki. Teten kemudian ditugaskan sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden.

Selanjutnya pada 15 Agustus 2018, Jokowi melakukan reshuffle untuk keempat kalinya.

  1. Syafruddin diangkat menjadi Menteri PAN-RB menggantikan Asman Abnur. Asman mengundurkan diri setelah partainya, Partai Amanat Nasional (PAN), keluar koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
  2. Tak beberapa lama kemudian, pada 24 Agustus 2018, Presiden kembali merombak kabinet dengan mengangkat Agus Gumiwang Kartasasmita menjadi Menteri Sosial mengantikan Idrus Marham. Saat itu, Idrus menjadi tersangka kasus korupsi PLTU Riau. Idrus akhirnya terbukti bersalah melakukan korupsi.

Reshuffle berikutnya menjadi yang pertama kali di periode kedua Jokowi memimpin negeri. Perombakan kabinet kali ini dilakukan pada 22 Desember 2020. Presiden mengganti enam menteri.

  1. Tri Rismaharini ditunjuk menjadi Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi bantuan sosial Covid-19.
  2. Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio.
  3. Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan Terawan Agus Putranto.
  4. Yaqut Cholil Quomas alias Gus Yaqut dipercaya menjadi Menteri Agama, menggantikan posisi Fachrul Razi.
  5. Wahyu Sakti Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi benih lobster.
  6. Muhammad Lutfi ditunjuk menjadi Menteri Perdagangan, menggantikan Agus Suparmanto.

Reshuffle kedua pada Kabinet Indonesia Maju terjadi pada 28 April 2021. Terdapat dua menteri yang dilantik.

  1. Bahlil Lahadalia diangkat Menteri Investasi. Penunjukkan ini terjadi karena perubahan nomenklatur pada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi.
  2. Nadiem Makarim dipercaya menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Penunjukkan ini setelah Jokowi menyatukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.

Reshuffle kabinet kerap terjadi di tiap periode pemerintahan Indonesia semenjak era Reformasi. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden yang paling banyak melakukan reshuffle dan pergantian menteri, yakni sebanyak 20 kali.

Reporter: Ashri Fadilla