Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tertarik menjajaki koalisi dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dalam Pemilu 2024. Petinggi partai akan bertemu pada Rabu (22/6) mendatang.
Wakil Ketua Umum Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman, menyatakan pertemuan petinggi partai nantinya bentuk penjajakan. Iman menjelaskan hanya Majelis Syura PKS yang berhak menentukan arah koalisi.
“Penentuan koalisi dengan siapa dan mengusung siapa itu adalah Majelis Syura. Oleh karena itu, ini adalah proses komunikasi politik, semacam check sound menyamakan persepsi dan frekuensi,” kata Iman dalam Konferensi Pers Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS pada Senin (20/6).
Dalam pertemuan dengan Nasdem, PKS akan diwakili oleh dirinya dan Presiden PKS Syaikhu Ahmad. "Ketua majelis syuro sudah ada agenda di Jawa Tengah dan Jawa Timur, jadi tak bisa hadir,” kata Iman.
Pertemuan mendatang dengan Nasdem sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem yang berlangsung pada Rabu (15/6) hingga Jumat (17/6) lalu. Oleh sebab itu, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh pun menepati janjinya dengan menerima PKS pada Rabu pekan ini.
“Jauh sebelum Rakernas, Surya Paloh mengatakan Nasdem siap bertemu setelah Rakernas,” ujarnya.
Surya Paloh pada penutupan Rakernas Nasdem mengumumkan tiga nama yang diusung Nasdem sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024. Ketiganya yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Panglima TNI Jenderal Mohammad Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam berbagai hasil survei, mayoritas pemilih PKS setuju agar partai tersebut mengusung Anies sebagai capres.
Meski suara para pendukung mengarah kepada Anies, Iman menyampaikan bahwa PKS tak akan terburu-buru dalam memilih capres yang akan diusung.
Dia menuturkan bahwa PKS kemungkinan akan mengusung tiga nama bakal capres, sebagaimana yang tela dilakukan Nasdem. Salah satu kriteria tokoh yang akan diusung, yaitu dapat memberikan cocktail effect bagi PKS.
“Nanti ada sesi panitia meminta usulan masing masing daerah. Capres yang kondusif memberikan cocktail effect kepada PKS. Mungkin nanti tiga nama,” ujarnya.
Iman menjelaskan para bakal calon nanti tak perlu menjadi kader PKS. “Tidak masuk PKS juga tidak masalah. Tapi sebagai partai, mungkin saja nanti ada keinginan,” katanya.
Selain dengan Nasdem, PKS telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kedua partai pernah sepakat untuk bergabung membentuk poros koalisi ketiga. Koalisi ini memegang 18,79% suara dari total kader partai politik yang memiliki kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Kedua parpol masih membuka peluang yang lebar bagi partai-partai lain, seperti Nasdem dan Demokrat.
“Kami siap dengan Nasdem, Demokrat. Kami siap dengan yang lain. Tidak ada masalah,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi dalam pertemuan dengan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid pada Kamis (9/6).