Pertengahan tahun merupakan masa liburan untuk anak sekolah. Meski demikian, di saat bersamaan kasus Covid-19 di Indonesia tengah meningkat lagi.
Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid meminta orang tua yang bepergian dengan anak menjaga kesehatannya terlebih dulu. Ini lantaran imun anak lebih lemah ketimbang orang dewasa.
"Pendamping ini yang perlu proteksi diri dan (vaksinasi) booster," kata Retno dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (29/6).
Selain itu orang dewasa yang belum bisa mendapatkan vaksin serta anak usia 6 sampai 17 bisa ke dokter untuk meminta keterangan sebelum bepergian. "Juga sedapat mungkin melakukan protokol kesehatan yang tepat," katanya.
Retno memberikan empat hal yang wajib dilakukan selama perjalanan liburan dengan anak-anak:
- Menjaga protokol kesehatan
- Mengisi dan menyiapkan aplikasi PeduliLindungi
- Menyediakan masker cadangan dan hand sanitizer
- Membawa alat makan sendiri
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Yogi Prawira mengatakan dalam dua pekan terakhir terjadi peningkatan kasus anak-anak yang membutuhkan perawatan di ruang rawat biasa maupun ICU.
Tak hanya itu, kasus juga diikuti peningkatan kondisi peradangan hebat di berbagai sistem organ usai Covid-19. Kasus ini dinamakan dengan Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau Potensi Sindrom Inflamasi Multisistem.
"Sering juga terjadi pada anak-anak yang memiliki imunitas baik," kata Yogi.
Oleh sebab itu langkah pencegahan perlu dilakukan oleh orang tua. Apalagi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini bisa menular lebih cepat.
"Apa yang bisa dilakukan orang tua? (rajin) lakukan swab pada anak," ujarnya.
Selain itu orang tua bisa mencoba metode cocooning atau kepompong pada anak. Ini untuk memastikan potensi penularan corona ke anak berkurang.
"Dengan memastikan setiap orang yang berinteraksi dengan anak di bawah lima tahun itu sudah vaksin dua kali dan booster,”kata Yogi.