Survei: Mayoritas Warga Tak Tahu Indonesia Jadi Presidensi G20

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Delegasi negara G20 mengikuti rapat pertemuan kedua "Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) Presidensi G20 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022).
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Lavinda
12/7/2022, 07.05 WIB

Terkait itu, sebanyak 84,7% menyetujui sikap yang diambil Pemerintah RI, sebab merupakan salah satu amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 agar Indonesia dapat menjaga perdamaian dunia.

“Mayoritas mendukung Pemerintah Republik Indonesia mengundang negara-negara yang saat ini dalam situasi berperang, karena mayoritas warga juga sangat mendukung konstitusi negara yang tidak berpihak kepada pihak manapun,” jelas Burhanuddin.

Meski mendapat penolakan dari berbagai negara, Rusia rencananya akan tetap hadir secara fisik dalam KTT G20 pada November mendatang. Hal itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.

“Kami ingin berpartisipasi dan presiden kami sudah menegaskan keinginannya untuk datang ke G20 di Bali,” ujarnya pada Senin (18/4). 

Sebelumnya, beberapa negara telah menyatakan keberatan jika Rusia hadir dalam KTT G20. Penolakan dari Amerika Serikat (AS) disampaikan oleh Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

Kemudian Penolakan dari Australia disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Kanada, Scott Morinson. Selain itu, PM Kanada, Justin Trudeau juga menyatakan keberatannya jika melihat Putin hadir dalam acara puncak G20 November ini.

“Sangat sulit bagi kami dan akan tidak produktif bagi G20,” ujarnya dikutip dari AFP, Jumat (1/4).

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla