Direktur IMF Kunjungi Sarinah, Indonesia Dipuji-puji

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Relief patung di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta. Salah satu instalasi yang dikunjungi Direktur IMF pada Minggu (17/7/2022).
Penulis: Adi Ahdiat
17/7/2022, 19.26 WIB

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pada Minggu sore (17/7/2022).

Georgieva berkunjung ke sana dengan didampingi Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Di Sarinah, mereka berkeliling ke pameran kain batik dan instalasi seni, tur department store, serta melihat relief patung peninggalan era Presiden Soekarno.

Menteri BUMN Erick Thohir menilai kunjungan Direktur IMF ini memberikan citra positif bagi pembangunan dan perekonomian Indonesia.

"Tentu, saya senang IMF datang ke sini memuji-muji Indonesia, tidak lagi seperti dahulu. Artinya kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi sudah berada di alur yang benar dan mari kita saling bekerja sama, memastikan kita tambah maju lagi," ujar Erick dalam siaran persnya, Minggu (17/7/2022).

"Ada tiga hal yang disampaikan, pertama, dia tidak yakin, dan dia meyakinkan Indonesia tidak berada dalam jurang krisis seperti yang digembar-gemborkan," jelas Erick.

Georgieva, lanjut Erick, menilai Indonesia sudah menuju pada arah yang baik, serta memiliki fondasi ekonomi yang kuat dengan kemajuan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan UMKM.

Selain itu, menurut Erick, Georgieva juga kagum dengan upaya Indonesia dalam memperkuat ekosistem ekonomi seperti yang ada di Sarinah. Erick menyebut Sarinah tidak hanya etalase produk lokal semata, melainkan upaya pemerintah meningkatkan kualitas produk lokal yang bisa bersaing di kancah global dan berkesinambungan.

"Jangan lagi ada persepsi seakan-akan produk itu standarnya tidak baik, kita bisa buktikan di sini, bahkan kemarin Bapak Presiden bilang, kenapa kalau UMKM harus dijual murah padahal ini handmade bangsa kita. Jualnya mahal, dong, inilah yang harus kita dorong," jelas Erick.

Adapun menurut survei Katadata Insight Center (KIC), konsumen Indonesia umumnya sudah memiliki kebanggaan akan produk dalam negeri. Namun, ada banyak juga konsumen yang menggunakan produk lokal karena harganya yang terjangkau.