Mengenal Dampak Positif dan Negatif Inflasi Suatu Negara

Pexels/Ahsanjaya
Ilustrasi, seseorang mengeluarkan uang dari dompet
Editor: Intan
25/8/2022, 11.54 WIB

Inflasi diartikan sebagai kenaikan jumlah uang yang beredar. Dengan begitu, suatu negara akan merasakan dampak positif dan negatif inflasi. Pengertian umum inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu. Inflasi menyebabkan kenaikan harga barang yang berlangsung dalam jangka panjang.

Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga barang secara terus-menerus. Laju inflasi bisa diukur menggunakan angka indeks yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK). Di Indonesia perhitungan inflasi ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK.

Selain IHK, inflasi bisa dihitung menggunakan Indeks Biaya Hidup (IBH), Indeks Harga Produsen (IHP), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), dan Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam buku Manajemen Keuangan Lanjutan, IBH dipakai untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa untuk masyarakat.

Sementara itu IHP digunakan untuk menghitung perubahan harga bagi produsen. Sedangkan IHPB dipakai untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa perdagangan.

Tingkatan Inflasi

Terdapat 4 tingkatan inflasi suatu negara antara lain:

  • Inflasi ringan, dibawah 10% per tahun
  • Inflasi sedang, dianatar 10% - 30% per tahun
  • Inflasi berat, kisaran 30% - 100% per tahun
  • Hiperinflasi diatas 100% per tahun

Penyebab Inflasi

Inflasi menjadi masalah ekonomi, terutama di negara berkembang. Ada berbagai faktor penyebab inflasi, seperti defisit anggaran belanja pemerintah yang berdampak pada jumlah uang yang beredar. Adapun dampak positif dan negatif inflasi berasal dari beberapa faktor penyebab, berikut di antaranya:

Halaman: