Melalui akun Telegramnya, peretas anonim Bjorka kembali membocorkan data-data pribadi pejabat negara. Kali ini, giliran Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar yang datanya dibocorkan.
Menanggapi hal ini, pria yang biasa dipanggil Cak Imin tersebut mengatakan bahwa dirinya untuk sementara tidak menggunakan WhatsApp dahulu. Ia juga memilih keluar dari beberapa grup WhatsaApp dengan alasan keamanan.
"Ini mengerikan. Karena bocor, ratusan WA masuk..di situ bahayanya," katanya di Jakarta, Selasa (13/9).
Muhaimin mengatakan keadaan seperti ini menandakan pertahanan nasional sedang terganggu. Ia lalu meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga Polri segera mengantisipasi.
"Pasukan harus disiapkan, tempur ini, jangan berleha-leha (karena) rakyat kita terganggu," katanya.
Dalam pesannya, Bjorka mengatakan dirinya merasa dimanfaatkan oleh Muhaimin untuk kepentingan kampanye. Meski demikian, Muhaimin mengaku tidak tahu menahu terkait dengan namanya yang terseret itu.
"Saya tidak tahu sama sekali itu, Itu siapa. Jangan-jangan orang yang mau menjelekkan saya," katanya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menerima laporan bahwa data pribadinya dibocorkan Bjorka. Mahfud mengaku tak ambil pusing jika data pribadinya dibocorkan.
Hal ini karena data pribadinya terbuka untuk masyarakat dan bisa diakses di laman Wikipedia hingga Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN).