AHY Foto Bareng Anies dan Paloh, Demokrat: Semoga Bisa Bentuk Koalisi

Twitter Andi Arief
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum PKS Ahmad Syaikhu, dan Jusuf Kalla. Foto: Twitter Andi Arief.
19/9/2022, 19.00 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, serta Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla. 

Foto tersebut diambil dalam acara resepsi pernikahan putri anggota DPR dari Partai NasDem, Sugeng Suparwoto. Adapun pengunggahnya adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan para tokoh tersebut memang sering berinteraksi. Bahkan ia mengklaim komunikasi antara mereka semakin intens.

Ketika ditanya perihal apakah pertemuan tersebut menandakan sinyal koalisi 2024, ia hanya bisa berharap yang terbaik. Herzaky berharap Demokrat bisa membentuk koalisi kuat. 

"Semoga kami bisa membentuk koalisi solid yang mengedepankan perubahan dan perbaikan. Pada saatnya, akan kami sampaikan ke publik, dengan siapa Demokrat akan berkoalisi," katanya di Jakarta, Senin (19/9).

Sebelumnya Herzaky juga mengunggah foto yang sama di Instagram pribadinya. "Bakal pasangan calon diapit tiga King Maker, 1 di tengah dan 2 diujung? Bismillah. Ikhtiar terus, doa terus kita. Setuju?" tulisnya dalam keterangan foto tersebut, Minggu (18/9).

Menanggapi pertemuan tersebut, Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan masuknya nama Anies dalam radar capres secara tidak langsung menunjukkan Demokrat tidak cukup percaya diri untuk bisa mengusung kader mereka sendiri.

"AHY memiliki elektabilitas rendah, belum mencapai dua digit sehingga akan sangat sulit bersaing apabila dimajukan sebagai calon presiden di pemilihan presiden mendatang," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (19/9).

Sementara, Anies sendiri tak bisa otomatis maju sebagai capres meski memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi. Ini lantaran mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut belum mengamankan tiket dari partai politik. 

"Hal paling penting saat ini adalah bagaimana memastikan memperoleh tiket pencalonan dukungan dari partai politik untuk tampil dalam pemilihan presiden 2024," katanya.

Reporter: Ade Rosman