Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengumumkan pemecatan Zulfan Lindan dari jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat. Kader Nasdem yang pernah menjabat Ketua DPP Bidang Organisasi dan Industri dan Tenaga Kerja dinilai sering membuat gaduh politik.
Dalam keterangannya, Surya Paloh mengatakan pemberhentian Zulfan didasarkan keinginan partai untuk tetap menjaga semangat sebagai partai gagasan. Nasdem tidak ingin menjadi bagian dari kelompok yang turut menghadirkan kegaduhan politik dengan melontarkan pernyataan yang tidak perlu.
"DPP partai NasDem kemudian memberikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan,” ujar Paloh dalam keterangan resmi, Kamis (13/10).
Menurut Paloh, sebagai bentuk peringatan keras dari partai, Zulfan dinonaktifkan dari kepengurusan DPP partai NasDem. Selain itu, Nasdem juga melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris partai NasDem. Paloh berharap, pemberhentian Zulfan dari pengurus partai bisa menjadi pelajaran serta peringatan bagi kader lain untuk lebih berhati-hati dalam beropini.
Selama ini, Zulfan memang dikenal sebagai kader Nasdem yang rajin memberi pernyataan politik. Namun, pernyataan itu kerap mendapat tanggapan negatif dari partai lain karena dianggap tendensius.
Pada September ia pernah menyebut partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai koalisi ecek-ecek. Pernyatan itu mendapat balasan keras dari pengurus partai koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.
Selain itu, Zulfan juga sempat mengomentari keputusan Jokowi untuk tidak menanggapi pendeklarasian Anies sebagai capres oleh NasDem, lantaran suasana masih berduka akibat tragedi Kanjuruhan.
Setelah Nasdem mendeklarasikan pencalonan Anies Baswedan pada pilpres 2024, Zulfan pun mengeluarkan pernyataan tajam. Ia menyebut sosok Anies sebagai antitesis Jokowi. Pernyataan itu pun mendapat kritik terutama dari PDIP sebagai partai utama pengusung Joko Widodo.
Profil Zulfan Lindan
Berdasarkan situraksinasdem.org, Zulfan merupakan kader yang sudah bergabung sejak lama. Ia bergabung di Nasdem sejak 2013 dan pada pemilu 2014 terpilih anggota DPR dari daerah pemilihan Aceh II.
Selama di Nasdem, ia berada di komisi VI yang membidangi urusan perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM dan BUMN. Setelah tidak berada di Parlemen ia kemudian dipercaya menjadi Wakil Komisaris Utama/Independen Jasa Marga.
Sebelum bergabung dengan Nasdem, ia pernah menjadi anggota DPR dari Partai PDIP pada periode 1999-2004. Saat itu ia berada di Komisi IX yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan. Lepas dari PDIP, politisi asal Aceh itu pernah bergabung dengan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK).