8 Siklus Krebs yang Patut Diketahui

Kompas
Siklus Krebs
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
19/10/2022, 14.10 WIB

Memahami penjelasan siklus krebs, berarti mengetahui lebih lanjut bagaimana organisme menghasilkan energi. Di mana, proses krebs juga akan menghasilkan asam sitrat, sehingga kerap juga dikenal sebagai siklus asam sitrat.

Perlu diketahui bahwa siklus krebs berasal dari karbohidrat yang dikeluarkan, lalu bentuknya menjadi lemak. Siklus krebs merupakan tahap kedua dari tahapan respirasi sel. Di mana pada tahap awal akan terjadi proses glikolisis, yakni pemecahan glukosa yang menjadi asam piruvat dan i-fosforilasi oksidatif.

Setelah itu, akan menghasilkan 2 ATP dan 2 NADH. Hasil tersebut juga biasa disebut dengan istilah Adenotriphosphate, kemudian akan terjadi siklus krebs. Perlu diketahui juga sebelum siklus krebs, asam piruvat akan melalui dekarboksilasi oksidatif pada mitokondria sel tubuh.

Lebih jelasnya, siklus krebs adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel hidup. Lalu menghasilkan energi asetil ko-A. Tidak lain adalah yang disinggung di paragraf sebelumnya, yakni perubahan asam piruvat.

Diketahui juga bahwa asetil ko-A bersama oksidasi glukosa akan berubah menjadi karbon dioksida dan hidrogen. Melansir dari Gramedia.com, proses ini juga dikenal dengan nama citric acid dydle, tricarboxylic acid cycle, TCA cycle, krebs cycle, szent-gyorgyi-krebs cycle.

Proses pada siklus ini bisa dikatakan merupakan rentetan jenjang reaksi metabolisme pernapasan seluler. Dimana ada enzim yang memicunya setelah glikolisis terjadi.

Setelah itu, lintasan katabolisme akan membawa molekul kecil menuju lintasannya. Lalu menghasilkan energi. Di samping itu, lintasan anabolisme sendiri memiliki cabang yang arahnya keluar dari lintasan ini dengan penyediaan substrat senyawa karbon untuk keperluan biosintesis.

Singkatnya, siklus krebs ialah proses perubahan lemak dan karbohidrat menjadi energi. Tepatnya energi berupa ATP (adenosine trifosfat).

Masih mengutip situs Gramedia.com, proses ini memiliki banyak fungsi. Beberapa di antaranya adalah berikut ini:

  1. Memasok precursor untuk memenuhi kebutuhan proses asam nukleat dan proses sintesis protein secara sistematik
  2. Mengontrol, menyusun dan mengatur massa energi dan beberapa jumlah zat yang berlebih saat proses sintesis asam lemak yang akan menimbulkan penumpukan hasil lemak
  3. Mengendalikan sistem enzim melalui molekul dan senyawa serta komponen yang terlibat pada proses siklus krebs
  4. Menghasilkan CO2 melalui proses oksidasi glukosa dalam jumlah yang cenderung banyak
  5. Memaksimalkan hasil oksidasi karbohidrat, zat protein dan lipid yang akan terjadi proses metabolisme yang setelah itu berubah menjadi asam asetil ko-2 H
  6. Menghasilkan koenzim yang mampu mengatur dan melancarkan sistem pernapasan dan berhubungan dengan pasokan adenosin trifosfat (ATP).

Setelah menjelaskan fungsi-fungsinya, di bawah ini adalah proses yang terjadi pada siklus krebs:

Siklus Krebs

  1. Proses pembentukan sitrat. Dalam proses ini, terjadi penggabungan antara molekul asetil ko-A dengan oksaloasetat yang membentuk asam sitrat yang dibantu dengan enzim asam sitrat sintase
  2. Sitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan diubah menjadi isositrat dengan bantuan enzim akotinase yang mengandung Fe2+
  3. Terjadi proses dekarboksilasi atau perombakan pertama kali. Isositrat yang terbentuk dari tahapan sebelumnya dioksidasi menjadi oksalosuksinat yang terikat oleh enzim siositrat dehydrogenase. Pada tahap ini, isositrat diubah menjadi alfaketoglutarat oleh enzim yang sama dibantuk dengan NADH
  4. Terjadi proses pengubahan alfa-ketoglutarat menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa-ketoglutarat kompleks dan proses oksidasi
  5. Suksinil ko-A diubah menjadi suksinat. Dibantu dengan enzim dan Mg2+ dan GDP yang bersama fosfat membentuk GTP. GTP diubah menjadi ATP sehingga menjadi energi yang dibutuhkan jaringan
  6. Suksinat akan dioksidasi menjadi fumarate dengan bantuan enzim suksinat dehydrogenase
  7. Terjadi proses hidrasi. Proses ini yaitu penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon (C=C) sehingga menghasilkan produk berupa malat
  8. Malat dioksidasi untuk menghasilkan oksaloasetat dengan bantuan enzim malat dehydrogenase. Kemudian, oksaloasetat akan menangkap asetil ko-A sehingga siklus krebs akan terus menerus terjadi. Selain itu, dalam tahap ini juga berupa NADH.

Manfaat Siklus Krebs

Adapun manfaat dari siklus krebs adalah memahami reaksi metabolisme yang terjadi dengan energi yang besar. Reaksi tersebut juga terjadi pada proses biokimia metabolisme masa energi. Selain itu, Anda juga dapat memahami fungsi dan manfaat dari mitokondria pada pengendalian energi dan katalisme tubuh.

Pemahaman lain yang dapat ditangkap ialah mengenai pengetahuan makanan yang mengandung lemak, protein dan karbohidrat yang sejatinya memiliki fungsi dan manfaat masing-masing pada tubuh. Ketiga unsur tersebut berperan pada proses metabolisme yang menghasilkan asetil ko-A yang merupakan substrat dari siklus krebs.

Demikian lah penjelasan lengkap mengenai siklus krebs beserta fungsi dan manfaatnya.