Seorang perempuan bersenjata menerobos Istana Merdeka pada pukul 07.00 WIB. Perempuan tersebut saat ini sudah ditangkap kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres (Paspampres) Marsda TNI Wahyu Hidajat Soedjatmiko mengatakan perempuan tersebut tak sampai menerobos ke Istana Merdeka. Insiden bermula dari anggota Paspampres yang melihat seorang perempuan dengan perilaku mencurigakan.
"Anggota kami langsung menghampiri perempuan tersebut dan perempuan tersebut langsung mengacungkan senjata api ke arah anggota,” kata Wahyu dalam keterangan resmi, Selasa (25/10).
Wahyu melanjutkan anggota tersebut langsung mengambil senjata api dari tangan perempuan tersebut. Tidak lama, anggota yang bersangkutan menyerahkan perempuan tersebut ke Polisi Lalu Lintas yang bertugas di depan Istana Merdeka.
Wahyu menyampaikan perempuan tersebut sudah berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. "Untuk lebih lanjut, silahkan ditanyakan kepada Polda Metro Jaya," katanya.
Secara rinci, senjata api yang digunakan dalam insiden tersebut adalah senjata api genggam Five-Seven atau FN. Senjata api tersebut umumnya menggunakan peluru berkaliber 5,7 milimeter.
Selain senjata api barang yang disita aparat berwajib adalah satu tas hitam berisi kitab suci, dompet kosong berwarna merah muda, dan satu unit ponsel. Sedangkan identitas perempuan dengan senjata api tersebut masih belum dapat dipastikan.
Sedangkan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran mengatakan saat ini situasi di depan istana sudah terkendali. Kepolisian telah mengerahkan personel untuk berjaga di jalan sekitar Istana Merdeka.
Saat ini perempuan bersenjata sudah dibawa ke Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro. "Dibawa ke Polda," ujar Fadil.