Nasdem Respon Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo: Bapak Bangsa

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate (kanan) bersama Steering Committee (SC) Rakernas Partai Nasdem Prananda Surya Paloh (tengah) dan Sekretaris SC rakernas Willy Aditya (kiri) menggelar konferensi pers jelang Rakernas Partai Nasdem di DPP Nasdem, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
9/11/2022, 09.40 WIB

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem Willy Aditya merespon guyonan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan kemungkinan Prabowo Subianto mendapat "jatah" dalam Pilpres 2024. Menurut Willy, pernyataan Jokowi tersebut sebagai hal wajar mengingat posisinya sebagai presiden. 

"Pak Jokowi memberikan kode itu kepada Pak Prabowo, kan Pak Prabowo pembantu beliau, justru aneh itu kalau tidak diberikan. Kenapa? Kan, day to day bersama Pak Prabowo, itu hal yang wajar saja,"  kata Willy di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/11). 

Bukannya sedih lantaran Jokowi tak menyebut nama Anies Baswedan yang telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem sebagai calon presiden, Willy malah mengapresiasi pernyataan Jokowi tersebut. Menurut Willy, pernyataan yang dilontarkan Jokowi merupakan virtue atau kebajikan dari seorang pemimpin.

"Pak Jokowi adalah bapak bangsa, tentu sebagai bapak bangsa siapa pun yang maju putra puterinya, tentu akan diberikan restu. Tentu pemimpin harus saling membesarkan dan itu yang dilakukan Pak Jokowi sangat wajar. Ya, mengapresiasi," ucap Willy. 

Lebih jauh, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu menilai restu yang diberikan Jokowi terhadap figur yang akan maju dalam Pilpres 2024 bisa diekspresikan dalam bentuk yang beragam. Namun sebagai bapak bangsa, Willy menyebut Partai NasDem meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua kepentingan dan kelompok.

"Kami yakin Pak Jokowi adalah bapak bangsa, negarawan yang berdiri di atas semua kepentingan. Bagi pak Jokowi mungkin kepentingan yang lebih besar adalah bagaimana negara dan bangsa di bawah persatuan dan kesatuan," ujar Willy lagi. 

Willy pun mengatakan Partai NasDem tak mempermasalahkan atas pernyataan Jokowi terkait kemungkinan Prabowo mendapat "jatah" dalam Pilpres 2024. Menurut dia, sejauh ini Partai Gerindra dan Partai NasDem memiliki basis pemilih masing-masing.

Sebelumnya di HUT Ke-8 Partai Perindo, Presiden Jokowi mengatakan setelah Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden pada 2014 dan 2019 yang telah dia menangkan, maka saat ini adalah jatah untuk Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.

"Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatah nya Pak Prabowo,” kata Jokowi, Jakarta, Senin (7/11).

Jokowi juga tidak mempermasalahkan jika pernyataannya terkait kemungkinan Prabowo Subianto mendapat "jatah" dalam Pilpres 2024 dianggap sebagai sinyal dukungannya terhadap menteri pertahanan itu.

 "Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi kan saya ngomong juga nggak apa-apa," kata Jokowi.

 Pernyataan dukungan kepada Prabowo bukan pertama kalinya dilontarkan Jokowi. Saat membuka Indo Defence 2022 pekan lalu, Presiden juga mendukung Ketua Umum Gerindra tersebut, namun dalam konteks pekerjaan.



Reporter: Antara