Anies Disebut Belum Cukup Dongkrak NasDem, Ini Tanggapan Surya Paloh

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan pidato politiknya dalam Perayaan HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta, Jumat (11/11/2022). HUT ke-11 mengangkat tema "It's Time! Restorasi Indonesia" dan menggelar NasDem UMKM Trade Show.
11/11/2022, 20.31 WIB

Ketua Umum partai NasDem Surya Paloh menanggapi temuan hasil Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan Anies Baswedan belum dapat mendongkrak suara dukungan terhadap partainya. Paloh mengatakan bahwa dirinya menghargai pendekatan sains.

"Ah, ini bagus juga. Saya hormati itu. Makanya kalau sudah tahu elektabilitas kecil, ngapain harus dihitung. Anggap saja ini partai main-main. Enggak dapat apa-apa. Parliamentary threshold juga enggak dapat," katanya sambil tertawa, kepada wartawan, di Jakarta Convention Center, Jumat (11/11).

Sebelumnya, dalam hasil survei yang dirilis SMRC menunjukkan partai NasDem belum efektif meraup pemilih Anies Baswedan. Dari total 23,6 persen pemilih Anies, hanya 12 persen di antaranya yang menyatakan memilih NasDem.

Ketika disinggung mengenai apakah dirinya mempunyai strategi menanggapi hasil survei tersebut, ia menyatakan tidak ada pertanggungjawaban apapun terhadap lembaga survei.

"Strategi? Ngapain juga kita ucapkan kalau ada strategi. Ya kan? Apa pertanggungjawaban kita itu untuk lembaga survei? Ya kan?" katanya.

Ia mengungkapkan, dirinya ingin mengoptimalkan kepemimpinannya dalam membawa partainya mendapatkan lompatan untuk pemilu 2024. Paloh bahkan merasa tidak layak lagi menjadi Ketua Umum Nasdem jika kepemimpinannya tidak membuat NasDem lulus Parliamentary threshold.

Deklarasi Koalisi

Paloh mengatakan, Nasdem masih membutuhkan tambahan dukungan untuk mewujudkan pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

"Ini kan baru calon nominasi dari NasDem, dibutuhkan tambahan portfolio yang memungkinkan untuk persyaratan itu terjadi, kalian tahu itu NasDem hanya 10,3 persen," katanya.

Ia mengatakan telah berkomunikasi dengan Demokrat dan PKS untuk membentuk koalisi. Namun, Paloh mengatakan bahwa kedua partai tersebut masih berkutat dengan urusan internal masing-masing.

Paloh mengatakan bahwa deklarasi koalisi bisa dilakukan kapan saja jika PKS dan Demokrat sudah siap. "Nah kalian tanya (kesepakatan) bukan pada NasDem, Nasdem sudah ada calon presidennya," katanya.

Meski begitu, ia mengatakan titik temu di antara tiga pihak partai berjalan. " Saya harus katakan ini. Jangan dipikir bahwa tidak ada deklarasi ini, NasDem itu merasa tersudut," katanya.

 Berdasarkan hasil Pemilu 2019, di antara ketiga partai tersebut Nasdem sedikit lebih 'kuat' karena memiliki raihan suara dan kursi DPR lebih banyak dari Demokrat dan PKS. Berikut rinciannya seperti tertera dalam grafik.

Reporter: Ade Rosman