Survei Indikator: Deklarasi Anies Tak Dongkrak Suara Nasdem, Kok Bisa?
Deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden oleh Partai Nasional Demokrat tak cukup mendongkrak suara partai pimpinan Surya Paloh itu. Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, elektabilitas Partai Nasdem hanya naik 0.4% dibanding sebelum deklarasi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan tren suara Nasdem justru berbeda dengan tren elektabilitas Anies yang naik pesat setelah deklarasi. Berdasarkan survei elektabilitas Anies melonjak hingga 5,5 persen dibanding sebelum deklarasi.
"Jadi yang tahu deklarasi Anies sebagai capres oleh Nasdem itu baru 43,8%. Artinya masih banyak pemilih yang tidak tahu bahwa Nasdem mencapreskan Anies,” kata Burhanudddin, dalam paparan survei seperti dikutip Jumat (2/12).
Berdasarkan survei elektabilitas Anies naik dari 25,7% pada survei September menjadi 32,2 pada November 2022. Anies menyalip posisi Prabowo di tempat kedua pada survei sebelumnya dengan mengantongi 23,9% suara. Sedangkan di posisi pertama ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 33,9 persen.
Berbeda dengan Anies, elektabilitas Partai Nasdem hanya naik tipis. Pada survei September 2022 Nasdem mengantongi elektabilitas 4,4% menjadi 4,8% pada survei November.
Menurut Burhanuddin, ketidaktahuan publik akan peran Nasdem di balik pencapresan Anies menjadi alasan partai itu tak mendapat efek ekor jas. Survei tersebut menunjukkan sebanyak 56,2% responden tidak mengetahui bahwa Nasdem mengusung Anies sebagai bakal capres.
Dari kelompok yang tidak tahu tersebut, sebanyak 56,6% menyatakan setuju dengan pencalonan mantan Gubernur DKI jakarta tersebut, dan 5,4% menyatakan tidak setuju. Sedangkan, dari kelompok yang sudah mengetahui pencalonan Anies (43,8%), sebanyak 69,3% setuju dengan keputusan partai Nasdem mencalonkan Anies, sementara yang tidak setuju sebanyak 7,1%.
Adapun, Anies termasuk jajaran atas bacapres dengan elektabilitas tinggi pada hasil survei tersebut. Pada simulasi 33 nama semi terbuka, Anies menempati posisi kedua, dengan memperoleh 23,6% suara, hanya kalah dari Ganjar yang mendapat 25,9%.
Hasil tak jauh berbeda juga ditunjukkan pada simulasi 10 nama, Anies pada posisi kedua dengan 23,9%, serta Prabowo mengikuti dengan 17,8%, dan Ganjar memimpin dengan 27,2%. Lalu, pada simulasi tiga nama masih dengan urutan yang sama. Ganjar memimpin dengan 33,9%, diikuti Anies 32,2%, serta Prabowo 23,9%.
Survei bertajuk 'Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Kekuatan Elektoral Pasca-Deklarasi' tersebut dilakukan pada 30 oktober-5 november 2022 lalu. Responden yang diikutsertakan berusia 17 tahun atau lebih.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1220 orang yang diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Margin of error kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.