Kumpulan Puisi Bunga Mawar yang Indah

Katadata
Ilustrasi, bunga mawar.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
5/12/2022, 13.34 WIB

Puisi dapat menjadi cara untuk mengungkapkan kekaguman atau keindahan alam, termasuk keindahan flora dan fauna di dalamnya. Terlebih Indonesia memiliki beragam kekayaan flora dan fauna yang indah dan cantik, salah satunya adalah bunga mawar.

Mawar dikenal sebagai bunga yang cantik dan harum. Bunga mawar juga dianggap sebagai lambang cinta bagi sebagian orang, sehingga keindahannya kerap diabadikan melalui puisi oleh para penyair. Dikutip dari laman rimbakita.com, berikut kumpulan contoh puisi bunga mawar.

1. Puisi Bunga Mawar Romantis

Hari ini…

Kupanjatkan rasa syukur atas Nikmat Tuhan

Pada segala yang ia berikan

Tentang do’a yang terkabulkan


Ya, do’a dimana setiap sujud

do’a dimana asa terwujud

Ada yang telah terenggut

Namun ada pula yang datang menjemput


Seorang manusia pujaan hati

Telah sudi berbagi arti

Relakan waktu untuk menemani

Disetiap lelah dan gerahnya hari


Melalui mawar merah ini

Kupersembahkan untukmu yang telah terpatri

Tertancap dalam di sanubari

Bersarang abadi dalam hati


Untukmu yang terkasih

Setangkai mawar ini akan jadi saksi

Saat cinta pertama kali bersemi

Antara kau dan aku kan abadi


Terima kasih atas kesudian

Terima kasih atas kerelaan

Kepadamu kupersembahkan

Segala apa yang ada di kehidupan


Jadilah wanita terhebat

Bagai mawar yang indah diluar

Namun tetap menutup diri

Dibalik duri-duri yang tajam


2. Puisi Bunga Mawar Merah Kuncup

Mawar

Merah merekah warnamu

Duri-duri tajam penjaga tangkai kecil

Saat kuncup bunga menutup indahmu

Ilalang menyeru untuk segera membuka kelopak itu


Mawar

Tumbuh mekar tajam engkau di tengah taman

Mahkota jelita dan manja hiasi tudungmu

Putik terjuntai bahagia menjadi bagianmu

Batang melambai menyaksikan kisah itu


Mawar

Tercium di hidung sedap sekali aroma merah yang terpancar

Cantik megah serta tumbuh besar dan mekar

Daun bunga bergerigi bentuk manis sekali

Sejukkan pandang saat tersentuh terik matahari


Mawar

Kupu-kupu terbang dan hinggap di tangkai itu

Terpaut indah pesonamu menari-nari di atas kelopak merah

Hadir warna cerah terpancar yang mencolok rasa

Tetaplah hidup berseri di tengah taman kota

3. Puisi Bunga Mawar Warna-warni di Tamanku

Ada bunga mawar merah

Ada bunga mawar putih

Ada bunga mawar kuning

Ada bunga mawar merah jambu

Oh bunga mawar

Keanggunanmu menghiasi tamanku

Harummu tercium wangi di tamanku

Sungguh senang aku melihatmu

Dengan adanya bunga mawar merah

Tamanku menjadi terlihat asri

Tamanku menjadi sedap dipandang

Tamanku menjadi nampak lestari

Tetaplah tumbuh subur

Agar senang hatiku melihat warna-warni mawar di tamanku


4. Puisi Bunga Mawar Merah Indah

Kelopak demi kelopak tumbuh harum mewangi

Warnanya merah tampak segar untuk dipandangi

Tumbuh mempesona hiasi taman lestari

Mawar merah lambang berani

Mawar merah lambang cintai diri

Mawar merah lambang kesungguhan hati

Harumnya semerbak membuat hati senang memandangi

Oh indahnya sungguh senangkan hati


5. Puisi Terima Kasih Mawar Putih

Mawar putih tanda suci

Mawar putih yang indah berseri

Mawar putih yang bersih

Mawar putih yang tenangkan hati

Terima kasih telah mewangi dengan penuh keindahan

Terima kasih telah menebarkan kebahagiaan

Terima kasih telah memberikan kebaikan

Terima kasih telah melestarikan lingkungan

Terima kasih mawar putih


6. Puisi Bunga Mawar dan Kumbang

Pagi hari ini

Bunga kembang mekar berseri

Disapa lembut cahaya mentari

Hingga tumbuh bersemi kembali


Kelopak lama berguguran jatuh

Diterpa angin dengan teduh

Yang mekar tak kenal lusuh

Sejak kembang di waktu subuh.


Kumbang pun singgah karena tergoda

Sambilkan menghisap sari bunga

Menyerbuk nektar memupuk asa

Harum bunga dan warna daun mahkota


Bagaimana tidak kumbang tertarik

Meski mentari sepanas terik

Harummu amat nikmat memekik

Hingga singgah hinggap memetik

7. Puisi Mawar dan Angin

Angin membiarkan saja sekuntum bunga mawar

yang sedang merajuk dan berdiam diri di tangkainya

yang berkali-kali terangguk-angguk digoyang angin


Angin membiarkan bunga menggigit bibirnya sehingga

tak ada satu kata pun yang terlepas dari mulutnya

yang indah itu


Karena angin telah diajarkan oleh nenek moyangnya

tentang bagaimana cara memanjakan kekasih hati

yaitu dengan cara membiarkannya berdiam diri

pada saat ia sedang bersedih hati


Tapi menurut nasehat nenek moyang itu, angin

harus setia menunggu dengan duduk di situ

di sisi kekasih itu, maka angin lama bercokol

di kebun mawar itu sedikit pun ia tak pernah beringsut dari situ

8. Puisi Bunga Mawar

Lihat bunga mawarku

Tumbuh subur di tengah taman

Kelopaknya mekar bagai mahkota

Warnanya pun merah merona


Harumnya semerbak mewangi

Membuat taman tambak indah berseri

Siapapun ingin mendekati bunga mawarku

Tuk menyentuh dan mencium wanginya


Setitik embun membasahi bunga mawarku

Bagaikan pelangi di pagi hari

Segar harum wangi di tamanku

Kuhirup udara segar ku cium mawar itu

Alangkah gembiranya aku pagi itu

9. Puisi Bunga Mawar Kering

Masih tersimpan kelopak bunga mawarmu

begitu mengiris hati setiap melihatnya

namun tak ingin kubuang begitu saja

walaupun telah kering dan tak wangi lagi


Seperti air mata ini

mengering seiring waktu bergulir merentan

mengikuti desir jiwa setiap detiknya

mengenang pelabuhan cinta yang telah pergi selamanya


Di taman bunga kala itu tidak kusangka

adalah pelukan terakhir kau berikan

kepergianmu meruntuhkan rantai hidupku

dalam bejana kepiluan yang teramat panjang


Saat dua purnama berlalu

kegelisahanku masih sama

menggerus palung kalbu terasa ngilu

akankah mampu aku tanpamu sampai hari yang kutuju.

10. Puisi Bunga Mawar

Bunga mawar di taman hatiku

Kini mekar dalam aliran rindumu

Setitik embun mengusap jiwa sepi

Dengan kehadiran cintamu

Kau hadir terlalu pagi bagiku

Tapi aku tak kuasa menolak takdir

Kamulah bidadari penghias mimpiku

Setangkai mawar yang terlampau indah bagiku


Kasih....

Mari kita arungi kisah ini

Dengan biduk cinta yang kita buat bersama

Bukan hanya dengan ungkapan puisi saja

Tapi dengan realita