Mengutip EOS Sains News, lempeng megathrust adalah patahan batas lempeng yang terjadi pada bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi. Gerakan aktif antar lempeng ini tidak terbendung dan bisa memicu gempa dahsyat.
Retakan megathrust melibatkan lempeng samudera. Akibat gerakan lempeng yang tidak terbendung, tekanan antarmuka kedua lempeng jadi terkunci dan akhirnya mengakibatkan gempa bumi berskala besar.
Zona Lempeng Megathrust
Mengutip Ilmugeografi.com, megathrust merupakan salah satu jenis gempa yang bisa mengancam gempa dan tsunami parah. Sementara itu, zona megathrust atau zona subduksi Selat Sunda adalah zona yang bertanggung jawab untuk gempa bumi yang besar dan tsunami besar di seluruh belahan dunia.
Zona megathrust terbagi menajdi 3 zona besar di antaranya Andaman Megathrust, Sumatra Megathrust dan Java Megathrust. Jangkauannya cukup luas yaitu lebih dari 5.500 km yang dimulai dari utara Myanmar ke barat daya Sumatra, lanjut ke Selatan Jawa dan Bali lalu berakhir di Australia. Di sinilah, tempat pertemuan antara lempeng Eurasia yang ditabrak atau dihujam oleh lempeng Indo-Australia.
Karakteristik Gempa Megathrust
Untuk mengetahui karakteristik gempa karena lempeng megathrust, berikut karakteristiknya:
1. Skala Gempa Besar
Para ilmuwan mengatakan gempa megathrust sebagai gempa raksasa karena memiliki karakteristik skala yang besar. Skala gempanya mulai dari 8,0 SR hingga 10 SR.
2. Berpotensi Tsunami
Karakteristik kedua dari gempa megathrust ialah berpotensi tsunami. Seperti yang dikatakan oleh para ahli, megathrust merupakan salah satu zona paling aktif di dunia yang juga bertanggung jawab atas beragam gempa dan tsunami besar.
Dampak Gempa Megathrust
Gempa megathrust bisa berdampak bagi daerah atau zona yang mengalaminya. Berikut dampak gempa megathrust yang pernah mengancam beragam belahan bumi:
1. Abrasi Parah di Pantai
Dampak pertama dari gempa megathrust adalah bisa merusak bibir pantai atau abrasi parah. Seperti pada informasi sebelumnya, gempa megathrust skalanya besar sehingga bisa merusak beragam hal.
2. Kerusakan Parah dan Bangunan Roboh
Kerusakan parah dan bangunan roboh merupakan dampak gempa megathrust selanjutnya. Kerusakan pada infrastruktur juga bisa merobohkan bangunan besar yang berada di kota-kota. Beberapa ahli mengatakan, bangunan tinggi memiliki struktur tidak baik sehingga bisa berpotensi miring.
3. Merenggut Korban Jiwa
Dampak terakhir yang bisa disebabkan oleh gempa megathrust ialah merenggut korban jiwa cukup banyak. Mengingat skala gempa ini cukup besar dan tinggi sehingga bisa menimbulkan banyak korban jiwa.
Fenomena Gempa Megathrust yang Pernah Terjadi
Fenomena gempa megathrust yang pernah terjadi di berbagai belahan wilayah yaitu sebagai berikut:
1. Tsunami Aceh 2004
Gempa yang terjadi di Aceh merupakan tsunami dan gempa Megathrust yang pernah dialami oleh Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004. Tsunami dan gempa Aceh masuk ke Megathrust karena berada di dalam zona subduksi Selat Sunda dengan rentang 9,1 SR – 9,3 SR.
Gempa megathrust di Aceh cukup banyak merenggut korban jiwa, tercatat sekitar 230.000-280.000 korban jiwa yang meninggal akibat gempa Aceh. Ratusan ribu korban mengalami luka parah dan ringan. Dalam waktu 1 hari, provinsi Aceh rata dengan tanah.
2. Gempa dan Tsunami Tohoku, Jepang 2011
Selain Indonesia, Jepang juga pernah mengalami gempa Megathrust yang besar dan dahsyat dengan skala besar 8,4 SR dan berkembang jadi 9,0 SR. Gempa besar ini disertai dengan tsunami setinggi 10 meter.
Fenomena gempa megathrust Jepang merenggut banyak korban jiwa. Menurut catatan Japanese Police Agency, sekitar 15.269 orang tewas, 5.636 mengalami luka parah dan ringan serta sekitar 8.526 orang dilaporkan hilang di beberapa daerah.
3. Gempa Chile 2012
Fenomena akibat aktivitas lempeng megathrust selanjutnya ialah gempa di Chile pada tahun 2012. Gempa megathrust di Chile terjadi satu tahun setelah gempa Jepang. Adapun kekuatan gempa Chile yaitu 8,2 SR hingga 8,8 SR.
Gempa megathrust di Chile merenggut sedikit korban dan menimbulkan beberapa kerusakan. Ini karena pemerintah Chile menerapkan struktur dan taraf bangunan sehingga rumah dan bangunan yang dibangun tetap kokoh.
Informasi seputar lempeng megathrust penting diketahui dan diwaspadai mengingat posisi Selat Sunda Indonesia yang juga berpotensi menimbulkan gempa besar dan tsunami. Beragam upaya mitigasi bencana juga perlu dilakukan.