44 Juta Orang Akan Bepergian Saat Nataru, Jokowi Siapkan Antisipasi

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/12/2022).
19/12/2022, 16.36 WIB

Presiden Joko Widodo memerintahkan para menteri untuk menyiapkan seluruh sektor pelayanan dalam menghadapi Liburan Natal dan Tahun Baru atau Nataru. Hal tersebut dinilai penting lantaran proyeksi pergerakan masyarakat selama Nataru 2023 mencapai 44 juta orang. 

Jokowi meminta agar para menteri dan kepala lembaga untuk mengantisipasi gangguan dan masalah selama Nataru 2023. Adapun, Kepala Negara menginstruksikan para menteri koordinator untuk melaporkan persiapan-persiapan yang telah dilakukan. 

"Saya minta persiapan seluruh sektor dan stakeholder dalam mengantisipasi gangguan dan masalah. Natal dan tahun baru ini betul disiapkan agar masyarakat terasa nyaman dan aman," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (19/12). 

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan tahun 2022, diperkirakan potensi pergerakan masyarakat selama libur Natal 2022 & Tahun Baru 2023 mencapai 44,17 juta orang. Mereka memanfaatkan berbagai moda transportasi untuk mengunjungi keluarga atau mengisi liburan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mencatat ada dua moda transportasi yang mengalami lonjakan signifikan, yakni kereta api dan angkutan laut. Jumlah penumpang angkutan kereta api naik sebesar 127,6% dan angkutan laut naik sebesar 156%. 

Sementara itu, jumlah penumpang transportasi udara pada masa natal dan tahun baru akan mencapai 3,62 juta orang. Jumlah itu meningkat 52,7% dari Nataru 2021/2022 sebesar 2,37 juta penumpang.

Sebelumnya Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA mengungkapkan secara umum tidak ada peraturan yang berubah dengan perpanjangan PPKM saat Nataru.

Sedangkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memproyeksikan kasus positif Covid-19 tidak kembali menanjak pada masa liburan Nataru. Hal tersebut telah memperhitungkan munculnya sub-varian Omicron baru, yakni BM.1.

Reporter: Andi M. Arief