Presiden Joko Widodo mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kemungkinan akan berakhir pada akhir tahun ini. Ini karena kasus Covid-19 sudah semakin melandai.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sudah setahun ini penularan corona relatif melandai. Ia menjelaskan, sudah setahun status Indonesia berada pada PPKM level 1 sesuai kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Pandemi juga sudah menjadi endemi. (Angka penularan) Terakhir sudah berada di angka 2.000," kata Airlangga dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12).
Saat ini, pemerintah terus mempersiapkan hal teknis sebelum menghentikan PPKM. Salah satunya adalah sero survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
"Kami juga sudah melaporkan kepada Bapak Presiden kesiapannya," kata Airlangga.
Di kesempatan yang sama, Jokowi mengatakan akan menerbitkan Keputusan Presiden tentang penghentian kebijakan Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM pada minggu ini. Namun syaratnya, ada penerbitan Keppres tersebut adalah kajian dan kalkulasi dari para menteri.
Presiden Jokowi mengatakan sedang menunggu kajian dna kalkulasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian maupun Kementerian Kesehatan. Menurutnya, hasil kajian dan kalkulasi tersebut dapat tiba di mejanya pada minggu ini.
"Saya kemarin memberikan target minggu ini harusnya kajian dan kalkulasi itu sudah sampai ke meja saya, sehingga bisa saya siapkan nanti Keputusan Presiden mengenai penghentian PSBB-PPKM," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan kasus positif harian saat ini telah mencapai 1.200 orang per hari. Angka itu jauh lebih rendah saat varian Delta maupun Omicron menyerang yang mencapai sekitar 56.000 orang per hari.
"Mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PPKM," kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (21/12).