Presiden Joko Widodo hari ini bertemu dengan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Istana Bogor, Kamis (21/12). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta pemerintah Vietnam untuk memudahkan masuknya produk buah dan hasil pertanian Indonesia ke Vietnam.
Jokowi meminta pemerintah Vietnam untuk melindungi investasi pengusaha nasional di Vietnam. Kepala Negara mencatat total investasi pengusaha Indonesia di Vietnam lebih dari US$ 600 juta yang tersebar dalam 101 proyek.
"Saya mengharapkan penyelesaian beberapa isu yang dialami investor Indonesia akan mendorong investasi baru di masa mendatang," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (22/12).
Jokowi menargetkan nilai perdagangan dengan Vietnam dapat mencapai US$ 15 miliar pada 2028. Angka tersebut naik 50% dari target sebelumnya, yakni pada 2023 senilai US$ 10 miliar.
Jokowi mencatat target perdagangan yang ditetapkan pada tahun depan sebesar US$ 11 miliar telah diraih pada tahun tahun lalu, "Untuk itu kami sepakat menetapkan target baru perdagangan bilateral sebesar 15% pada 2028,"
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, barang ekspor Indonesia yang paling besar ke Vietnam adalah kendaraan selin stok kereta api atau trem, dan suku cadang dan aksesorisnya. Adapun, nilai ekspor Indonesia ke Vietnam per 2020 mencapai US$ 4,94 miliar.
Sementara itu, nilai ekspor Vietnam ke Indonesia pada 2022 adalah US$ 3,13 miliar. Artinya, neraca perdagangan Indonesia dengan Vietnam surplus US$ 1,81 miliar.
Terakhir, Presiden Jokowi mendorong agar konektivitas antara Indonesia dan Vietnam ditingkatkan. Menurutnya, hal tersebut penting untuk mengembalikan lalu lintas barang dan wisatawan seperti masa pra-pandemi Covid-19.
"Maskapai dari kedua negara diharapkan dapat menyelesaikan rencana rute penerbangan baru dari Danang ke Denpasar, Ho Chi Minh ke Jakarta, maupun penambahan rute penerbangan dari Jakarta ke Ho Chi Minh City," ujar Jokowi.