Pekerjaan proyek sodetan Sungai Ciliwung menjadi ramai usai tinjauan yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada awal pekan ini. Hal tersebut karena proyek ini sebelumnya mangkrak sejak 2015 dan baru dikerjakan lagi pada 2021.
Jokowi juga kaget karena Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono berhasil menyelesaikan masalah lahan proyek saluran penghubung Ciliwung dengan Banjir Kanal Timur itu. Ia berharap sodetan Ciliwung mampu megurangi banjir di ibu kota.
"Sebentar lagi akan selesai, mungkin April 2023 sudah selesai Sodetan Sungai Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun," kata Jokowi saat mengunjungi Outlet Sodetan Sungai Ciliwung, Selasa (24/1).
Sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersyukur Heru Budi berhasil melanjutkan proyek ini. Ia mengatakan, jika langkah mengantisipasi benjir dilakukan sejak dulu, maka banjir di Jakarta akan berkurang.
"Masalahnya kan enam tahun tidak diapa-apakan," katanya.
Berikut perjalanan proyek ini:
Era Ahok
Proyek ini telah dimulai pada 2015 lalu. Penyelenggaranya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), namun pembebasan lahan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pekerjaan Sodetan Ciliwung berhenti saat Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengabulkan gugatan warga Bidara Cina soal Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 2779 Tahun 2015.
Aturan tersebut berbunyi lahan yang dibebaskan hanya 6.095 meter persegi, berkurang dari 10.359 meter persegi dari SK sebelumnya. Warga protes karena tak ada sosialisasi dari pihak Pemprov terkait pembebasan lahan.
Atas keputusan tersebut, Ahok memutuskan melawan dengan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
Era Anies
Proyek ini juga tak rampung saat Anies Baswedan pada 2017 hingga 2022. Masalah lahan yang belum juga usai sejak era Ahok menjadi alasannya.
Namun, pada 2019 Anies sempat mencabut kasasi yang sebelumnya diajukan Ahok. Alasannya, status hukum yang belum putus hanya membuat proyek ini semakin terbengkalai.
Jokowi bahkan sempat memanggil Anies ke Istana pada 8 Januari 2020, salah satunya meminta pembebasan tanah proyek sodetan Ciliwung diselesaikan. Anies saat itu berjanji masalah ganti rugi akan beres pada bulan yang sama.
Meski demikian, hingga Anies menyelesaikan jabatannya, proyek tersebut belum juga rampung.
Era Heru Budi
Pekerjaan Sodetan Ciliwung berlanjut di masa Penjabat sementara Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Heru menargetkan Sodetan Ciliwung dapat segera dijajal dalam waktu dekat usai melanjutkan proyek ini.
Heru mengatakan proyek ini sebelumnya terkendala pekerjaan saluran keluar air atau outlet di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur. Pekerjaan outlet itu bermasalah karena adanya pelebaran saluran hingga kendala pembebasan rumah warga. Padahal, pekerjaan inlet atau saluran masuk penghubung Sungai Ciliwung dan Banjir Kanal Timur telah dikerjakan selama 2013 hingga 2016.
"Secara fisik yang di inlet iya (lancar), tapi secara keseluruhan kan ada beberapa kendala sehingga tidak optimal," kata Heru di Jakarta, Kamis (26/1) dikutip dari Antara.
Selain itu, ada pula data yang harus didetailkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Meski demikian, seluruh kendala tersebut sudah diselesaikan.
Heru mengatakan, saat ini proyek tersebut akan menjalani tes sebelum mulai beroperasi sesuai jadwal. Selain itu, penyambungan dan penutupan untuk kontrol sodetan sedang dibangun.