Anies Ungkap Duduk Perkara Janji Utang Rp 92 Miliar di Pilkada Jakarta

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato saat peresmian relawan IndonesiAnis di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Selasa (2/11/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
11/2/2023, 17.40 WIB

Anies Baswedan akhirnya berbicara secara terbuka mengenai perjanjian utang piutang senilai Rp 92 miliar antara dirinya dan Sandiaga Uno yang ramai diperbincangkan. Pengakuan itu diungkap Anies saat berdiskusi dengan Merry Riana yang diunggah di akun youtube milik Merry pada Jumat (10/2). 

Dalam diskusi berdurasi 1 jam 24 menit itu, Anies membenarkan adanya perjanjian yang dibuat menjelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu itu. Namun menurut Anies, Sandiaga yang saat pilkada menjadi wakilnya hanya bertindak sebagai penjamin dan bukan pemberi utang. 

“Ada suratnya, surat pernyataan utang. Saya yang tandatangan,” ujar Anies kepada Merry seperti dikutip, Sabtu (11/2). 

Menurut Anies, saat akan maju di Pilkada DKI Jakarta ia dan Sandi menerima banyak sumbangan. Kebanyakan sumbangan langsung diterima oleh tim relawan dan merupakan bentuk dukungan atas pencalonan dirinya dan Sandiaga. Saking banyaknya sumbangan yang diterima ia mengaku tidak mengetahui semuanya. 

Di antaranya dukungan yang mengalir, ia menyebut ada keinginan dari salah satu pendukung untuk memberikan dana sumbangan namun ingin dicatat sebagai utang. Menurut Anies, karena bantuan itu bersifat dukungan maka perjanjian akan dianggap selesai bila Anies dan Sandi menang di Pilkada. Namun bila kalah Anies dan Sandi berjanji akan membayarnya. 

“Jadi itulah yang terjadi makanya begitu pilkada menang dan (perjanjian) selesai,” ujar Anies. 

Seiring dengan selesainya Pilkada, Anies dan Sandiaga pun terpilih menjadi gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pada perjalanannya, Sandiaga mundur pada 2018 dan kemudian maju di pemilihan presiden 2019 mendampingi Prabowo Subianto. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman