Survei Kompas: 69,23% Publik Puas Kinerja Jokowi, Apa Pendongkraknya?

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/tom.
Presiden Joko Widodo (kanan) berswafoto dengan seorang prajurit Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) saat menghadiri acara temu akbar Pasukan Merah TBBR di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022).
Penulis: Ade Rosman
20/2/2023, 15.30 WIB

Hasil survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas menunjukkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Per Januari 2023, sebanyak 69,23% mengaku puas dengan kinerja pemerintahan kini.

Secara keseluruhan, survei menunjukkan terdapat peningkatan sebanyak 7,2% dari hasil sebelumnya. Pada survei terakhir yang digelar  Oktober 2022, tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah hanya berada di kisaran 62,1%.

Berdasarkan survei kompas, sepanjang periode kedua pemerintahan Jokowi - Ma'ruf, tingkat kepuasan publik tertinggi berada di angka 73,9% pada Januari 2022. Sedangkan tingkat kepuasan terendah terjadi pada Oktober 2019 dengan angka 58,8%.

Untuk survei terbaru, dari empat bidang yang diteliti yaitu, ekonomi, politik, hukum dan kesejahteraan kepuasaan terhadap kinerja di bidang politik dan keamanan berada di posisi teratas mencapai 79,2%. Satu tingkat di bawahnya ada bidang kesejahteraan sosial dengan kepuasan 77,3%. 

Dua bidang yang kinerjanya dinilai lebih buruk yaitu bidang penegakan hukum dan perekonomian. Kepuasan masyarakat terhadap kinerja di bidang hukum hanya berada di angka 55,1% dan di bidang perekonomian di angka 53,5%. 

Lebih jauh, dalam survei tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan kepuasan terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf baik dari para pemilihnya maupun bukan. Kepuasan dari para pemilih Jokowi-Ma'ruf mencapai 80% per Januari 2023. Adapun dari bukan pemilihnya, tingkat kepuasan berada pada nilai 53,4%.

"Survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas dari 25 Januari hingga 4 Februari 2023," tulis tim Litbang Kompas dalam paparan hasil survei yang dikutip Senin (20/2).

Adapun, survei tersebut melibatkan 1202 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Survei dilakukan di 38 provinsi Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 2,83%. 

Reporter: Ade Rosman