Kerusuhan Wamena Sebabkan 10 Orang Tewas, Polda Papua Turunkan Brimob

Antara
Kerusuhan di Wamena, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (23/2). Foto: Antara.
24/2/2023, 14.30 WIB

Kerusuhan Wamena, Provinsi Papua Pegunungan mengakibatkan 10 orang meninggal dunia. Akibatnya, Kepolisian Daerah Papua mengirim satu kompi Brimob untuk memulihkan keamanan.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius Fakhiri mengatakan peristiwa tersebut dipicu hoaks soal penculikan anak di bawah umur. Mathius mengatakan Polres Jayawijaya sebenarnya sudah mencoba menghentikan kerushan, namun situasi bertambah panas.

"Ada yang memprovokasi sehingga terjadi kericuhan," kata Mathius di Jayapura, Jumat (24/2) dikutip dari Antara.

Akibat kerusuhan, 10 orang meninggal dunia dan 41 orang mengalami luka-luka, termasuk 18 aparat keamanan terluka. Selain itu ada pula 15 bangunan yang dibakar massa.

Mathius mengatakan saat ini situasi Wamena berangsur-angsur pulih. Ia berharap insiden tersebut menjadi pembelajaran agar tak terulang lagi.

"Forkopimda telah mengambil langkah agar tercipta situasi yang kondusif serta berkomunikasi dengan tokoh masyarakat," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol. Benny Adi Prabowo menjelaskan kerusuhan berawal pada Kamis (23/2) pukul 12.30 WIT. Awalnya warga menghentikan mobil penjual kelontong di Sinakma karena diduga akan menculik anak.

Mendengar laporan tersebut, Kapolres Jayawijaya langsung meluncur ke lokasi untuk membawa terduga pelaku ke Polres. Namun, ada warga yang menyerang dan meneriaki petugas sehingga berujung anarkis.

Akibat insiden tersebut, jatuh 10 orang korban meninggal hingga bangunan ruko terbakar. "Aparat gabung TNI Polri terus bersiaga untuk mengantisipasi kembali gangguan keamanan," kata Benny, Kamis (23/2).

Reporter: Antara