Pertemuan Prabowo - Surya Paloh Bahas Soal Pilpres, Pengaruhi Koalisi?

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kanan) saat melakukan konferensi pers seusai menggelar pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
6/3/2023, 07.43 WIB

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh rajin menggelar silaturahmi politik dengan pimpinan partai politik dalam beberapa waktu terakhir. Sejak awal 2023 Surya Paloh telah mengunjungi Ketua Umum Partai Golkar, dan Partai Demokrat. Pada Minggu (5/3) giliran Surya Paloh mengunjungi Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra Prabowo Subianto. 

Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio menilai pertemuan antara Surya Paloh dengan Prabowo Subianto merupakan pertanda baik dalam demokrasi. Ia menyebut pertemuan kedua ketua umum sebagai kedewasaan berpolitik.

“Mereka berdiskusi dengan terbuka namun saling menghargai dan menghormati. Levelnya tidak hanya sekadar ketua umum partai. Kenegarawanan seperti ini yang dibutuhkan republik untuk bisa maju dan berkembang, serta menjalankan demokrasi,” ujar Hendri seperti dikutip dari Antara, Senin (6/6). 

Lebih jauh, pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini mengatakan, Prabowo dan Surya Paloh sepakat mengenai pentingnya rivalitas dalam berpolitik dan oposisi dalam kehidupan bernegara. Di sisi lain, kedua tokoh juga bersepaham untuk saling menghormati satu sama lain. Hendri berharap kedewasaan berpolitik keduanya dapat ditiru oleh ketua umum partai lainnya.

“Sekarang kita bayangkan hal baik yang terjadi, ketua umum partai politik semuanya bertemu untuk menggagas bagaimana negara ini maju dan demokrasinya baik dan jujur,”ucap Hendri. 

Dalam kontestasi politik menjelang pemilu dan pemilihan presiden 2024, baik Prabowo dan Surya Paloh telah menunjukkan garis dukungan. Partai Nasdem telah mengumumkan dukungan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden. Sedangkan Partai Gerindra telah mendeklarasikan pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Menurut Hendri, perbedaan preferensi dukungan kedua partai dalam menghadapi pemilu dan pilpres terbukti tidak menghalangi untuk membangun komunikasi politik. Karena itu, ia menilai kedewasaan politik partai pimpinan partai bisa membuat demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik lagi. 

“Semoga saja hal tersebut terjadi dan dapat ditiru oleh yang lainnya,” tuturnya.

Komunikasi Lintas Koalisi

Sebelumnya, usai menggelar pertemuan baik Prabowo dan Surya Paloh menyatakan partainya akan saling menghormati pilihan politik masing-masing. Meski begitu keduanya menekankan pentingnya pelaksanaan pesta demokrasi yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat luas. 

“Sebagai sahabat, kami menghormati apapun keputusan politik Pak Surya dan Nasdem. Begitu juga sebaliknya. Meski jalan yang dipilih masing-masing, koalisi merupakan bagian dari keputusan politik,” ucap Prabowo.

Prabowo menambahkan, dirinya dan Surya Paloh adalah sahabat dan saling bekerja sama dan memiliki kesamaan cara pandang, meskipun berbeda pilihan politik. Keduanya bertekad untuk menjaga suasana yang damai, yang sejuk dan rukun selama pemilu dan setelahnya.

Semangat baik dari pertemuan Prabowo dan Surya Paloh diaminkan Partai Demokrat. Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pertemuan antar kedua pimpinan partai akan memperkuat kolaborasi lintas koalisi. Demokrat merupakan partai sekutu Nasdem yang mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. 

“Koalisi Perubahan memang berupaya membangun kembali budaya kolaborasi antar-kekuatan bangsa. Meskipun berbeda pandangan dalam cara membangun bangsa ini ke depannya, berbeda pilihan koalisi dan capres, tetapi tetap jalin komunikasi dan silaturahmi,” ucap Herzaky. 

Lebih jauh ia menilai, soliditas partai politik di parlemen harus diperkuat dalam menghadapi kekuatan di balik layar yang bisa saja merongrong demokrasi. Dia mencontohkan adanya upaya menunda pemilu, serta mengubah sistem pemilu merupakan isu-isu yang perlu menjadi perhatian bersama. 

Reporter: Antara