Survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research Consulting atau SMRC menunjukkan adanya pergeseran suara pemilih dalam menentukan partai politik. Peneliti SMRC Deni Irvani mengatakan bila pemilu dilakukan hari ini maka hanya ada tiga partai yang mengalami peningkatan suara dibanding pemilu 2019. Sedangkan partai lainnya mengalami penurunan suara yang cukup signifikan.
Menurut Deni berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 1.061 responden yang tersebar di seluruh indonesia partai yang mendapat suara paling besar adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan suara 23,4 persen. Raihan ini mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding pemilu 2019 saat PDIP hanya mengantongi 19,2 persen suara.
Di urutan kedua ada partai Gerakan Indonesia Raya dengan jumlah suara 14,1 Persen. Suara Gerindra naik dari 12,6 persen pada pemilu 2019. Selanjutnya di urutan ketiga ada partai Kebangkitan Bangsa yang menyalip posisi Partai golkar dengan raihan 10,3 persen, Pada pemilu 2019 PKB hanya meraih 9,7 persen suara.
Pada survei kali ini Golkar turun ke posisi 4 dengan suara 9,1 persen. Capaian ini turun signifikan dari 12,3 persen pada pemilu 2019. Adapun survei dilakukan pada 2-11 Maret 2023 dengan margin of error 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Survei dilakukan dengan metode acak bertingkat dengan wawancara langsung oleh tim yang sudah dilatih," ujar Deni dalam paparan survei yang dikutip Senin (20/3).
Menurut Deni tingginya suara yang diperoleh oleh PDIP, Gerindra dan PKB salah satunya ditopang oleh posisi ketiga partai sebagai partai pengusung pemerintah. Di sisi lain, Gerindra dan PKB menurut dia juga terlihat lebih terpola dalam melakukan sosialisasi partai sehingga lebih mendapat simpati publik.
Temuan lain survei yang menjadi penekanan SMRC adalah posisi partai parlemen yang tidak memenuhi 4 persen suara. Terdapat dua partai parlemen yang terancam tak lolos parlemen pada pemilu 2024 yaitu Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangun.
Berdasarkan survei yang dilakukan SMRC, PAN hanya meraih 1,9 persen turun dari 6,8 persen pada pemilu 2019. Selanjutnya PPP hanya meraih 2,4 persen suara turun dari 4,6 persen pada pemilu 2019.
"PPP dan PAN sebagaimana temuan dari survei sebelumnya masih di zona belum aman untuk masuk ke parlemen karena suaranya di bawah 4 persen," ujar Deni.
Menurut Deni, di luar partai parlemen belum ada partai baru yang bisa lolos untuk masuk ke parlemen. Dua partai non parlemen yang mendapat suara di atas 1 persen adalah Partai Perindo dengan 1,7 persen suara dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 1,1 persen suara.
Partai non parlemen lain yaitu PBB, Hanura, Gelora, PKN, Partai Buruh, Garuda, dan Ummat hanya meraih suara di bawah 1 persen. Sedangkan pemilih yang belum menentukan suara masih cukup banyak dengan persentase mencapai 15,3 persen.
Berikut daftar lengkap perolehan suara 9 partai politik parlemen berdasarkan survei SMRC
PDIP : dari 19,3 persen pada pemilu 2019 naik menjadi 23,4 persen pada pemilu 2024
Gerindra: dari 12,6 persen pada pemilu 2019 naik menjadi 14,1 persen pada pemilu 2024
PKB: dari 9,7 persen pada pemilu 2019 naik menjadi 10,3 persen pada pemilu 2024
Golkar: dari 12,3 persen pada pemilu 2019 turun menjadi 9,1 persen pada pemilu 2024
Nasdem: dari 9,1 persen pada pemilu 2019 turun menjadi 7,0 persen pada pemilu 2024
Demokrat: dari 7,8 persen pada pemilu 2019 turun menjadi 5,9 persen pada pemilu 2024
PKS: dari 8,2 persen pada pemilu 2019 turun menjadi 5,7 persen pada pemilu 2024
PPP: dari 4,6 persen pada pemilu 2019 turun menjadi 2,4 persen pada pemilu 2024
PAN: dari 6,8 persen pada pemilu 2019 turun menjadi 1,9 persen pada pemilu 2024