Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkap partainya bisa saja berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Kemungkinan itu menurut Doli bisa terjadi setelah adanya pembicaraan empat mata antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh usai buka puasa bersama di Tower NasDem, Jakarta pada Sabtu (25/3) lalu.
“Ya, itu (pembicaraan empat mata) ada kemarin kan habis ketemuan di bawah naik ke atas," kata Doli seperti dikutip dari Antara, Selasa (28/3).
Doli mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua ketua umum itu mendalami soal kemungkinan Partai Golkar bisa menjalin kerja sama dengan Partai NasDem. Pembicaraan merupakan lanjutan pertemuan antara Surya Paloh dan Airlangga di kantor DPP Golkar awal Februari lalu.
Di sisi lain, Doli Kurnia tak menampik adanya arahan dari mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla agar Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Meski begitu, Doli menyebut semua masukan dan pandangan dari politikus senior Partai Golkar tersebut akan ditampung terlebih dahulu untuk dibahas secara resmi dalam rapat internal partai.
“Saya kira pasti ya, senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, dan masukan," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sebelumnya, Sabtu (25/3), sejumlah tokoh politik nasional hadir pada acara buka puasa yang diinisiasi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Beberapa tokoh yang hadir di antaranya Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Rusli Effendi.
Hadir pula, politisi Golkar sekaligus mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Sekretaris Jenderal Aboe Bakar Alhabsyi. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah diusung menjadi calon presiden oleh Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat juga turut hadir.
Menurut Doli, pada pemilu dan pilpres 2024 mendatang Partai Golkar menginginkan kemenangan. Karena itu, Golkar akan membangun kerjasama dengan sebanyak mungkin partai politik untuk bergabung dalam koalisi.
“Kami juga sadar bahwa Golkar tidak bisa sendiri, terutama untuk pilpres. Makanya kita bagaimana mengumpulkan sebanyak-banyaknya energi untuk bisa menang," tutur Doli.
Di sisi lain meski terus menjajaki kemungkinan kerjasama Doli mengatakan koalisi sesungguhnya menghadapi pilpres 2024 akan tergantung dari dinamika politik yang berkembang. Doli menyebut berbagai kemungkinan bisa saja terjadi ke depannya.
"Sangat dimungkinkan dari hasil silaturahmi kalau ada yang sama ketemu ya kami membangun koalisi bersama. Bentuknya apakah ada (tambahan) parpol baru atau gabungan koalisi bersama itu kami lihat perkembangannya seperti apa," kata Doli lagi.
Saat ini Partai Nasdem telah bergabung dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan bersama Partai Demokrat dan PKS. Koalisi Perubahan bersepakat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Meski begitu belum ada nama calon wakil presiden yang ditunjuk. Koalisi menyerahkan keputusan nama cawapres pada Anies.
Di sisi lain, Partai Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Amanat Nasional dan PPP. Hingga kini KIB belum mendeklarasikan sosok calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung. Meski begitu, Golkar telah menyatakan akan mengusung Airlangga sebagai capres pada pilpres 2024.
Bukan Silaturahmi Biasa
Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute (TII) Arfianto Purbolaksono menilai kehadiran Airlangga Hartarto dalam buka puasa bersama dengan pimpinan Koalisi Perubahan untuk Persatuan bukan agenda silaturahmi biasa. Ia menilai pertemuan itu bukan tidak mungkin menjadi jalan bagi Golkar dalam menemukan kawan menghadapi pilpres.
"Lebih dari itu, ada kebutuhan untuk mencari solusi terkait nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) di antara kedua koalisi tersebut,” kata Arfianto.
Dia menilai kedua koalisi sedang mencari solusi terkait kandidat cawapres karena selama ini yang beredar hanya para kandidat capres seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Arfianto menilai kesempatan kedua partai membuat koalisi besar masih terbuka lebar.
Selain itu dia menilai kehadiran Airlangga Hartarto dalam buka puasa bersama di kantor DPP Partai Nasdem merupakan cerminan dari pertemuan politik yang dinamis jelang pendaftaran nama capres-cawapres. Ia menyebut berbagai kemungkinan masih terbuka lebar hingga Komisi Pemilihan Umum membuka pendaftaran capres dan cawapres secara resmi pada Oktober 2023 mendatang. .