Tanggapi Hadirnya Koalisi Besar, Demokrat Pamer Kantongi Capres Pasti

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Penulis: Ade Rosman
3/4/2023, 16.31 WIB

 Partai Demokrat menyatakan tidak khawatir dengan wacana terbentuknya koalisi besar partai politik jelang pemilihan presiden 2024 mendatang. Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron yakin koalisi antara Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Nasional Demokrat sudah solid. 

"Yang pasti Koalisi Perubahan, tiga partai sudah kuat dan calonnya sudah pasti," kata Herman, di Kantor DPP Demokrat, Senin (3/4).

Menurut Herman, kehadiran koalisi besar dalam pilpres bukan merupakan gangguan bagi Koalisi Perubahan dan Persatuan. Demkrat bersama dua partai di Koalisi Perubahan telah memiliki calon presiden pasti yaitu Anies Baswedan. 

Di sisi lain, Herman mengatakan Partai Demokrat belum menemukan alasan yang mendasari terbentuknya koalisi besar. Ia juga belum melihat urgensi koalisi karena belum mengarah pada dukungan terhadap salah satu calon presiden. Meski begitu ia menyebut Demokrat menghormati hak tiap parpol untuk berkoalisi.

"Kami belum mengerti apa yang kemudian mendasari terhadap terjadinya koalisi besar," kata Herman. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku menemukan kesamaan pemikiran dengan empat ketua umum partai politik mengenai pemilihan presiden 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Prabowo usai lima ketua umum partai pendukung pemerintah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kantor DPP Partai Amanat Nasional, Minggu (2/4). 

 "Ternyata ada (kesamaan), kami merasakan ada frekuensi yang sama, ada kecocokan dan kalau dilihat dari pimpinan partai, kami sudah masuk dengan Cak Imin kami masuk timnya Pak Jokowi semua sekarang," kata Prabowo Subianto usai pertemuan.  

Pertemuan yang berlangsung di kantor DPP PAN dirajut dalam tema silaturahmi dengan presiden. Namun kemudian Jokowi melakukan pertemuan tertutup dengan 5 ketua umum partai. Mereka adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Mardiono.  

Sebelumnya kelima partai politik tergabung dalam dua koalisi berbeda. Golkar, PAN dan PPP bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Sedangkan Gerindra dan PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Raya. Dengan adanya pernyataan kesatuan yang disampaikan Prabowo maka sinyal kelima partai tergabung dalam satu koalisi besar terbuka lebar.  

Menurut Prabowo kesepakatan untuk bergabung dalam koalisi besar didasari pada dinamika yang terjadi. Kelima partai bersepakat bahwa banyak tantangan yang dihadapi dalam berbangsa dan bernegara. Prabowo menyebut tantangan geopolitik menjadi salah satu pertimbangan.  

“Untuk ini kami butuh kerja sama yang solid, frekuensi yang sama," ujar Prabowo. 

Lebih jauh Prabowo mengatakan setelah ini ketua umum lima partai akan lebih sering bertemu. Salah satu yang menjadi perhatian adalah memastikan keberlanjutan pembangunan yang selama ini telah dilakukan di masa pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin  bisa terus berjalan.  

Meski begitu Prabowo menyebut para ketua umum belum membahas secara spesifik mengenai calon presiden yang akan diusung. Namun, dia mengakui elektabilitasnya sebagai bakal capres di beberapa survei naik karena pemerintahan dianggap berhasil.

Reporter: Ade Rosman