Masyarakat khususnya pemudik harus waspada potensi hujan lebat dan cuaca buruk pada masa mudik lebaran nanti. Kondisi ini diprediksi terjadi di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
“Perlu menghindari pelayaran di sekitar Perairan Barat Sumatera, Perairan Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara serta di Perairan Utara Papua. Daerah itu tidak boleh dilayari dan harus dihindari dengan segala cara,” terang Kepala Pusat Meteorologi Kelautan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo.
Akibat cuaca buruk, BMKG juga memperingatkan risiko penundaan berbagai moda transportasi mudik di seluruh Indonesia, terutama transportasi jalur laut.
“Hujan berpotensi terjadi di sebagian besar pelabuhan di Indonesia, oleh karena itu kewaspadaan atau langkah adaptasi menjadi keharusan bagi pemudik yang hendak mudik Lebaran melalui jalur laut,” katanya.
Beberapa daerah yang berpotensi turun hujan antara lain Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara, Maluku, dan Papua.
mengingatkan masyarakat akan potensi hujan lebat dan cuaca buruk di beberapa daerah di Indonesia selama masa mudik Lebaran.
“Selain itu untuk periode mudik lebaran tahun 2023, kita perlu mewaspadai potensi hujan lebat di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua,” tambah Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Ridjab dalam jumpa pers, Sabtu (8/4).
Sementara itu BMKG menyampaikan bahwa bibit siklon 98S saat ini terpantau berada di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.
Bibit siklon ini berpotensi tinggi tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam mendatang dan memicu potensi hujan sedang hingga sangat lebat di wilayah timur Indonesia.
Menurut siaran pers BMKG, bibit siklon terpantau berada di koordinat 11,0° Lintang Selatan dan 128,4° Bujur Timur, memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1.000 mb.
Beberapa wilayah yang mungkin terdampak bibit siklon adalah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Selama periode arus mudik BMKG berjanji akan memberikan informasi kondisi cuaca dan ketinggian gelombang agar pemudik mendapat informasi terkini sebelum memulai perjalanan jalur laut.