Tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyatakan koalisi tersebut tidak bubar. Mereka bahkan membuka kemungkinan adanya partai lain yang akan bergabung jika mendukung calon presiden yang sama.
KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PPP saat ini sudah resmi mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.
Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan dukungannya kepada Ganjar merupakan bentuk mekanisme dari partai masing-masing dan telah disepakati oleh ketiga pihak di KIB. Jika nantinya memiliki pilihan calon presiden yang sama, maka membuka potensi terbentuknya KIB yang lebih luas.
“Manakala nanti pilihannya sama, itu nanti jadi koalisi ‘plus’,” kata Mardiono usai pertemuan KIB di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di Jalan Widya Candra III, Jakarta Selatan, Kamis (27/4).
Senada dengan Mardiono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan akan ada komunikasi lanjutan terkait koalisi yang lebih besar. Hal tersebut, kata Airlangga, merupakan Langkah lanjutan dari pertemuan beberapa ketua umum partai pendukung pemerintah yang dilakukan beberapa waktu lalu.
“Koalisi besar atau koalisi kebangsaan tentu akan terus ada pembahasan lanjutan dari pertemuan yang lalu,” kata Airlangga.
Menurutnya, dengan adanya komunikasi dengan koalisi yang lebih besar tersebut akan membuka potensi lainnya. Apa lagi, tujuan yang ingin dicapai yaitu pembangunan Indonesia jangka panjang 2025-2045.
“Komunikasi masih terus berjalan secara baik, demikian pula dengan ketum-ketum partai yang di luar KIB,” katanya.
Airlangga mengatakan, KIB akan merundingkan kembali setiap keputusan yang dilontarkan dari masing-masing parpol. Ia menyebut KIB ibarat keluarga yang menampung tiap aspirasi yang dibawa oleh masing-masing yang terlibat.
Lebih jauh, Airlangga juga mengatakan KIB juga telah berkomunikasi dengan koalisi yang lebih besar. Dia menyebut dinamika politik di Tanah Air masih sangat cair.
“Opsi masih terbuka dan kami juga mengetahui bahwa jadwal untuk pemilu ini masih 6 bulan ke depan resminya," kata Airlangga.